MAK Rasem (60) mungkin tak pernah menyangka pertemuannya dengan anggota polisi bisa mengubah hidupnya ke depan. Cerita bermula saat Jumat (2/9) malam, Mak Rasem sedang tertidur di teras rumah salah satu warga di RT 01 RW 01 Desa Cipinang, Kecamatan Cibatu, Purwakarta.
Di tengah tidurnya, janda jompo itu tiba-tiba terbangun karena dihampiri seorang polisi berpangkat Bripka. Dia adalah Bripka Asep Sopyan, anggota Bhabinkamtibmas Desa Cipinang yang sedang melaksanakan program bulanan ‘Bhabin ngalong di lembur’.
Bripka Asep mengingatkan agar Mak Rasem tidak tidur di teras rumah warga. Tapi Mak Rasem menjawab ‘cep, mak mah teu gaduh bumi, mak teh numpang bobo we di bumi batur‘. (Nak, Mak nggak punya rumah, Mak cuma numpang tidur di rumah orang).
Bripka Asep tersentak. Kejadian itu dilaporkan Asep ke atasannya, Kapolsek Cibatu AKP Heri Nurcahyo. Mendapat laporan itu, Kapolsek tidak diam. Dia memanggil kepala desa setempat untuk menanyakan status Mak Rasem, yang ternyata benar tak punya rumah.
“Kemudian kapolsek memusyawarahkan dengan seluruh anggota Polsek Cibatu, kades dan tokoh pemuda Desa Cipinang,” cerita Kapolres Purwakarta AKBP Trunoyudo kepada detikcom, Sabtu (10/9/2016).
Dalam pertemuan itu, anggota Satuan Bimmas Polres Purwakarta bernama Bripka Asep Mulyana, tiba-tiba menawarkan agar tanah miliknya dipakai saja untuk mendirikan rumah bagi Mak Rasem. Tawaran itu disambut baik.
Kemudian untuk material pembangunan rumah dikumpulkan dari seluruh anggota Polsek Cibatu yang terkumpul Rp 9 juta. Tapi dana itu masih kurang, karena yang dibutuhkan sekitar Rp 14 juta. Akhirnya, beberapa tokoh masyarakat Cibatu membantu dan terkumpulah Rp 13 juta.
Pembangunan rumah pun dapat dimulai. Sabtu (9/10) kemarin pukul 09.00 WIB adalah peletakan batu pertama pembangunan rumah Mak Rasem yang dipimpin Kapolres Purwakarta AKBP Trunoyudo.
Mak Rasem tak kuasa menahan haru melihat polisi dan warga bahu-membahu membangun rumah. Tangis Mak Rasem yang tampak bersandal jepit saat itu pecah di pelukan Kapolsek Cibatu AKP Heri Nurcahyo. Pak Heri telah menggerakkan anggotanya untuk membangunkan rumah bagi Mak Rasem.
Dalam beberapa waktu ke depan, Mak Rasem tak perlu lagi tidur berpindah-pindah tempat di teras rumah warga. Pondasi rumahnya sudah mulai dibangun. Tumpukan pasir, batu kali, batu bata dan material bangunan lain perlahan dan pasti akan berubah menjadi tempat berteduh baru untuk Mak Rasem.
“Hanya Allah SWT yang dapat membalas kebaikan kita semuanya. Semoga berkah, dan kita semua selalu dalam bimbingan dan perlindungan Allah SWT beserta keluarga,” kata AKBP Trunoyudo.
“Terharu dan bahagianya Nenek Rasem, kami pun ikut bahagia,” tutupnya. ***