- Kapasitas TPA Ganet hampir penuh dan hanya mampu menampung sampah selama setahun ke depan.
- Zona 1 dan 4 sudah penuh, zona 2 hanya bisa menampung sampah secara berkala, dan zona 3 masih bisa digunakan secara rutin.
- Volume sampah harian di Kota Tanjungpinang mencapai 90 ton, dan bisa melonjak hingga lebih dari 100 ton pada hari-hari besar.
TPA Ganet, satu-satunya tempat pembuangan akhir sampah di Tanjungpinang, tengah dihadapkan pada krisis kapasitas. Diperkirakan, TPA ini hanya mampu menampung sampah selama setahun ke depan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani, menyebut bahwa pihaknya akan membuka satu zona baru di TPA Ganet untuk memperpanjang usia operasionalnya. Zona baru ini seluas 1 hektare dan akan segera dioperasikan. Langkah ini diambil karena zona-zona yang ada di TPA saat ini sudah hampir penuh dan tidak mampu lagi menampung sampah secara optimal.
Sementara menurut Kepala UPTD TPA Ganet, Asa’at Siregar, saat ini hanya zona tiga yang masih bisa digunakan secara rutin, sedangkan zona dua hanya bisa menampung sampah secara berkala.
Kapasitas TPA Ganet semakin tertekan dengan tingginya volume sampah harian di Kota Tanjungpinang yang mencapai 90 ton. Jumlah ini bahkan bisa melonjak hingga lebih dari 100 ton pada hari-hari besar.
Menyadari kondisi darurat ini, DLH sebelumnya berencana untuk melakukan pembebasan lahan di sekitar TPA. Namun, rencana tersebut terpaksa ditunda karena keterbatasan anggaran akibat defisit keuangan daerah.
Data Kritis:
- Kapasitas TPA Ganet Menipis: TPA Ganet, satu-satunya tempat pembuangan akhir sampah di Tanjungpinang, di ambang krisis. Daya tampungnya semakin penuh dan hanya mampu menampung sampah selama setahun kedepan.
- Zona Penuh dan Penurunan Kapasitas: Zona 1 dan 4 TPA Ganet telah mencapai batas maksimum, sedangkan zona 2 hanya mampu menampung sampah selama 6 bulan dan zona 4 selama 1 tahun.
- Produksi Sampah Meningkat: Produksi sampah harian di Tanjungpinang mencapai 90 ton, dan melonjak hingga 100 ton di hari besar.
- Solusi Tertunda: Pembebasan lahan baru untuk perluasan TPA terhambat defisit keuangan daerah.
(nes/ham)