KOTA Batam diguncang oleh insiden tragis yang mengakibatkan kematian seorang pemuda berusia 23 tahun, Bastian, akibat ledakan ponsel di kamarnya pada Jumat, 11 Oktober 2024. Bastian mengalami luka bakar yang parah dan dirawat secara intensif di Rumah Sakit Awal Bros, namun sayangnya nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Peristiwa ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Heru Sutadi, Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute. Heru mengingatkan masyarakat akan bahaya penggunaan baterai ponsel, terutama saat proses pengisian daya. Ia menegaskan bahwa risiko ledakan atau kebakaran dapat meningkat jika terdapat masalah pada baterai.
“Baterai ponsel memiliki potensi untuk menjadi sumber bahaya, terutama saat di-charge. Kita harus waspada terhadap kemungkinan kebakaran dan ledakan,” ujarnya, melansir keterangannya pada Tempo.co
Heru menjelaskan bahwa beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap kejadian seperti ini. Di antaranya adalah penggunaan baterai yang tidak sesuai standar, kegagalan sistem ponsel dalam menghentikan pengisian daya setelah baterai terisi penuh, dan suhu baterai yang terlalu tinggi.
Untuk mengurangi risiko, ia menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan ponsel, terutama saat mengisi daya.
“Hindari mengecas ponsel saat tidur dan jangan letakkan di tempat tidur. Selalu cabut charger setelah baterai penuh,” imbuhnya.
Heru juga memberikan beberapa tips pencegahan tambahan, seperti tidak meletakkan ponsel di tempat yang terkena sinar matahari langsung, seperti jok motor, dan menghindari pembelian baterai yang tidak asli. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.
(sus/tempoco)