Jiran
Malaysia Setop Ekspor, Singapura Terancam Krisis Ayam

MALAYSIA akan menghentikan ekspor 3,6 juta ayam utuh ke negara tetangganya, Singapura. Menurut Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, kebijakan ini akan dimulai pada 1 Juni 2022 sampai produksi dan harga stabil.
“Sebagai langkah jangka pendek, rapat kabinet hari ini telah membuat beberapa keputusan tentang masalah pasokan dan harga ayam saat ini, termasuk menghentikan ekspor hingga 3,6 juta ayam per bulan mulai 1 Juni, hingga harga domestik dan produksi stabil,” katanya dalam rapat kabinet, Senin (23/5/2022).
“Prioritas pemerintah adalah rakyat kita sendiri,” katanya.
Ismail Sabri menambahkan bahwa pemerintah juga akan membuat stok ayam penyangga, dan mengoptimalkan fasilitas penyimpanan dingin yang ada di bawah kepemilikan Kementerian Pertanian dan Industri Makanan (MAFI) dan lembaga negara.
Sementara itu, akibat dari kebijakan pemerintah Malaysia itu, Singapura yang selama ini mengandalkan pasokan dari Malaysia itu, terancam krisis daging ayam.
Berdasarkan keterangan Badan Pangan Singapura (SFA) bahwa sekitar 34 persen impor ayam Singapura pada 2021 berasal dari Malaysia. Hampir semuanya diimpor sebagai ayam hidup yang dipotong dan didinginkan di Singapura.
Sedangkan sumber utama ayam lainnya berasal dari Brasil (49 persen) dan Amerika Serikat (12 persen).
Itu sebabnya SFA dalam unggahan di Facebook, Senin (23/52022), menyatakan akan bekerja meminimalkan dampak berkurangnya pasokan ayam itu.
“SFA memantau dengan cermat situasi impor dari Malaysia dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan, seperti importir untuk meminimalkan dampak pada pasokan ayam kita,” kata SFA seperti dikutip Channel News Asia.
SFA akan mengaktifkan rantai pasokan mereka untuk meningkatkan impor ayam dingin dari sumber alternatif, meningkatkan impor ayam beku dari pemasok non-Malaysia yang ada, atau mengambil dari stok unggas mereka.
Badan tersebut juga mendesak konsumen untuk beralih pilihan, seperti membeli ayam beku.
“Meskipun mungkin ada gangguan sementara pada pasokan ayam dingin, pilihan ayam beku tetap tersedia untuk mengurangi kekurangan tersebut,” kata SFA, yang juga minta masyarakat beralih ke daging lain dan membeli sesuai kebutuhan.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan, penerintahnya akan membatasi ekspor ayam mulai 1 Juni untuk mengatasi kekurangan pasokan domestik.
(*)
sumber: Tempo.co