PSIKOLOG @thelittlewisdom_id Reti Oktania menjelaskan bahwa ada banyak manfaat menggambar yang bisa dirasakan anak.
“Terdapat beragam manfaat bagi anak jika diberikan kesempatan untuk menggambar secara bebas (free drawing),” katanya dalam salah satu acara kompetisi menggambar anak di Jakarta beberapa hari kemarin, melansir dari laman Tempo..
Reti mengatakan, menggambar tidak hanya bisa meningkatkan kreativitas anak.
“Namun anak juga dapat belajar banyak hal, mulai dari belajar sebab-akibat, sarana mengekspresikan diri, meningkatkan kemampuan motorik, hingga memungkinkan mereka untuk menuangkan ide dengan lebih dari satu cara,” lanjutnya.
Ia pun menjelaskan bahwa biasanya proses dan hasil karya anak bermula dari pengalamannya dalam mengenali lingkungan sekitar.
Dalam hal inilah ada peran orang tua yang sangat dibutuhkan.
“Orang tua bisa mengoptimalkan pengalaman yang positif bagi anak, mulai dari bagaimana menjaga kesejahteraan diri mereka, termasuk dengan mengkonsumsi makanan minuman bernutrisi, serta menciptakan lingkungan sehat yang berkelanjutan dan aman untuk perkembangan kemandirian anak,” katanya.
Ia mencontohkan bahwa para orang tua bisa mengajak anak dengan menamai atau memaknai gambarnya dengan bertanya.
“Ajak anak menamai dan memaknai gambarnya dengan bertanya, tidak perlu mengkritik dan mengoreksi anak di tahap ini. Motivasi anak untuk terus berkarya dan perluas wawasannya dengan melihat banyak jenis gambar,” katanya.
Orang tua pun bisa bertanya bagaimana perasaannya setelah menggambar, dari mana dapat idenya.
“Jadi orang tua harus curious atau penasaran,” saran psikolog parenting dan perkembangan anak ini.
Memasuki usia 7-9 tahun anak mulai menggambar dengan konsisten dan ada detail unik. Tahap ini dinamakan Schematic stage. Ini juga merepresentasikan pengalaman mereka terhadap apa yang sering ia lihat di sekitar.
Maka itu, penting memaparkan anak terhadap pengalaman karena itu menjadi sarana untuknya terus berkarya. Orang tua bisa menambah wawasannya dengan memperlihatkan detail dan observasi terhadap barang atau lingkungan yang dijumpai sehari-hari.
“Anak usia 7 tahun fokusnya sudah 21-35 menit dia bisa mengamati sesuatu, kita manfaatkan waktunya kita ajak anak mengamati dipegang, dilihat, didengar agar bisa jadi bahan bakar kreativitasnya. Diskusi kalau dia sudah menghasilkan sesuatu, temanya apa, maksudnya apa karena dia sudah banyak detail di gambarnya,” kata Reti.
Sedangkan pada usia 9-12 tahun, anak sudah bisa menggambar secara lebih realistik. “Dari tahap ini, anak sudah bisa menghasilkan apa yang ia temui sehari-hari menjadi karya. Di usia ini pula anak sudah mulai bisa frustasi jika gambarnya tidak sesuai dengan ekspektasinya,” katanya.
(ris)