Hubungi kami di

Ini Batam

Museum Batam Raja Ali Haji Terima Kunjungan Kepsek SMP se Kabupaten Siak

Terbit

|

Rombongan Kepala Sekolah SMP se Kabupaten Siak, Riau, saat berkunjung ke Museum Batam Raja Ali Haji. Foto: @Ist.

SEBANYAK 49 orang Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Siak, Provinsi Riau mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji, Kamis (17/2).

Kunjungan ini dalam rangka melaksanakan kegiatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Siak.

Kunjungan tersebut disambut oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Muhammad Zen, Kepala UPT Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani, dan Kasubag TU Museum Batam Raja Ali Haji, Muhammad Irzal.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Fakhrurozi, menyampaikan, Kota Batam dikenal sebagai kota berbudaya Melayu dan pariwisata.

Oleh karena itu, pada kegiatan ini salah satunya mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji sebagai tempat guna mengetahui sejarah dan budaya Melayu di Batam.

BACA JUGA :  Kunjungan Wisman Ke Kepri di Mei 2022 Naik 101,93 Persen

“Museum ini gudang ilmu, apalagi terkait dengan budaya. Banyak hal yang bisa didapat di museum, mau cari ilmu budaya Melayu sendiri dan sejarah,” katanya.

Selain mengunjungi museum, para kepala sekolah juga melakukan kunjungan di SMP Negeri 6 Batam.

“SMP Negeri 6 Batam menurut kami terbaik, luar biasa, dan menjadi inspirasi kami untuk sekolah SMP Kabupaten Siak,” ujarnya.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, museum menjadi tempat menyimpan benda bersejarah dan edukasi bagi siapa saja, baik siswa, guru, wisatawan, sebagainya.

Musuem Batam Raja Ali Haji, menampilkan sejarah peradaban Batam mulai dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.

BACA JUGA :  Putra Siregar Terancam Hukuman 8 Tahun dan Denda Rp 5 Miliar

“Museum mempunyai peran penting karena menjadi sumber pengetahuan,” katanya.

Setelah dibuka pada 2020 lalu, Museum Batam pertama sudah menerima kunjungan wisatawan dari berbagai daerah untuk mengali informasi tentang Kota Batam dan juga menjadikannya sebagai referensi.

Oleh karena itu, Museum Batam Raja Ali Haji terus berpromosi, menambah koleksi yang ada, serta membuat atraksi.

“Museum sekarang punya pemain musik Melayu, mereka akan menampilkan alunan musik Melayu,” pungkasnya.

(*/zhr)

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook