SEKTOR pariwisata menjadi tumpuan pergerakan ekonomi di Kepulauan Riau (Kepri). Peran besar tersebut telah mulai terlihat sejak beberapa tahun belakangan, dimana tingkat kunjungan wisatawan, baik dari dalam negari maupun mancanegara terus mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut berbanding lurus dengan berkembangnya industri turunan pariwisata yang menjadi ruang baru bagi tumbuhnya ekonomi masyarakat.
Meskipun perkembangan itu menghadapi tantangan besar dengan kebijakan bagasi berbayar dan harga tiket pesawat yang berada di tarif batas atas (TBA) sejak awal 2019 lalu.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri, Buralimar menuturkan, untuk menjawab tantangan besar memperluas peran sektor pariwisata, Dispar Kepri tidak bisa bergerak sendiri. Perlu dukungan semua elemen termasuk masyarakat di dalamnya.
Masyarakat memiliki peran besar dalam memperkenalkan keindahan destinasi pariwisata yang tersebar di 7 kabupaten kota di Kepri.
Dengan begitu wisatawan akan lebih mudah mendapatkan informasi dan peluang destinasi untuk dikunjungi akan semakin besar.
“Saya berharap semua masyarakat bisa semua menjadi duta pariwisata Kepri. Memperkenalkan pariwisata Kepri melalui HP yang semua sudah punya, bahkan ada yang lebih dari satu. Banyak pahalanya,” kata Buralimar ketika ditemui disela-sela produksi program Ngobrol Everywhere Gowest.id di Waroeng Roemah Oesman, di kawasan Mega Wisata New Ocarina, Sabtu (11/1).
Di samping promosi yang masif bersama masyarakat, Dispar Provinsi Kepri juga terus mendorong hadirnya destinasi baru. Kawasan pariwisata baru yang dapat menarik minat lebih banyak wisatawan.
Kabupaten Bintan, menjadi daerah di Kepri yang mulai mencuri perhatian dengan terus menelurkan destinasi wisata yang kekinian.
“Kami berharap daerah lain juga terus membangun destinasi pariwisata baru. Di Bintan itu hampir setiap tahun ada destinasi baru,” kata Buralimar lagi.
*(bob/GoWestId)