GUBERNUR Kepri, Ansar Ahmad meminta kepada setiap kota dan kabupaten di Kepri agar menggunakan dana tak terduga, untuk penanganan Covid-19. Karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri sendiri akan fokus menggunakan dananya untuk membeli antigen.
“Masing-masing kota itu punya dana tersebut. Dana tersebut merupakan amanat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pasti masing-masing ada,” kata Ansar, saat ditemui di Masjid Bukit Indah Sukajadi, Jumat (5/3).
Biaya itu memang harus digunakan untuk keperluan proteksi sosial dan belanja tak terduga. “Kalau kami sekarang, mau beli antigen, karena antigen sudah menipis,” ungkapnya.
Pembelian antigen ini diperlukan untuk memberikan subsidi kepada pelaku pariwisata di kawasan travel bubble, seperti di Nongsa, Batam dan Lagoi, Bintan.
“Ada subsidi travel bubble untuk pekerjanya, sebagian kita berikan bantuan kesana, dan sebagian lagi kita gunakan untuk tracing,” paparnya.
Ansar menekankan untuk mengantisipasi melonjaknya kasus aktif ini dengan memperkuat tracing dan memberikan treatment yang baik.
“Tentu jangan lengah soal tracing, karena tracing sangat menentukan untuk mengetahui kontak erat yang terkonfirmasi positif. Kemudian pastikan treatment harus dilakukan dengan baik, karena jika tingkat kesembuhan tinggi, maka angka kasus aktif akan menurun” pesannya.
Gubernur juga memberi arahan agar pasien yang terkonfirmasi positif untuk diwajibkan karantina di karantina terpadu. Karena karantina mandiri terbukti sulit untuk dikontrol (leo).