Hubungi kami di

Kota Kita

Pengusaha Meminta Kepala Daerah di Kepri Sikapi Serius Ancaman Resesi 2023

Terbit

|

Ilustrasi industri. F unsplash

KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Kepri meminta kepala daerah di Kepri agar menyikapi secara serius ancaman resesi 2023 terhadap Kepri. Sebagai provinsi yang mengandalkan industri berorientasi ekspor, tentu akan terkena dampak secara signifikan.

Di sejumlah daerah di Jawa, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai banyak terlihat, khususnya di sektor garmen akibat penurunan permintaan dari Amerika, Eropa dan China.

Kondisi tersebut sangat dikhawatirkan akan terjadi juga di Kepri, mengingat Kepri khususnya Batam banyak terdapat pabrik manufaktur yang bersifat padat karya, sehingga menyerap ribuan tenaga kerja.

“Bisa dibayangkan jika produk manufaktur Kepri juga merosot, bukan tidak mungkin industri di Kepri, terutama Batam, akan melakukan pengurangan produksi. Jika kondisi ini terjadi maka akan ada pengurangan karyawan besar-besaran dan akan menambah pengangguran di Batam yang sudah mencapai sembilan persen,” ujarnya.

Ancaman resesi 2023 harus mulai disikapi dengan serius, dan juga mempertimbangkan sejumlah langkah mitigasi yang diperlukan agar resesi tersebut tidak menjerat perekonomian Kepri secara mendalam.

Kadin Kepri sebagai induk organisasi asosiasi usaha akan menggelar diskusi atau rembuk ekonomi pada akhir November ini. Kadin mengundang Kemenko Perekonomian, gubernur Kepri, wali kota/bupati se Kepri, dan Kepala BP Batam, Kegiatan ini akan membahas rumusan program ekonomi unggulan di masing-masing daerah, dan langkah antisipatif terhadap dampak krisis global di Kepri.

“Makanya saya minta semua kepala daerah dan kepala BP Batam harus hadir tanpa diwakilkan. Ayo, kita tanggalkan atribut politik masing-masing. Kita cari jalan keluar bagaimana meningkatkan ekonomi di Kepri ini. Bagaimana kita mengantisipasi resesi global 2023 dan kita sama-sama cari solusinya,” ujarnya.

BACA JUGA :  Sambut Peringatan HUT RI ke-77 Warga Perumahan BSI Gelar Aneka Lomba

“Dampak resesi ini sudah pasti akan menghantam sektor riil yang artinya perusahaan bisa saja melakukan pemutusan hubungan kerja. Kami khawatir jangan sampai ini terjadi. Pemda di tujuh kabupaten/kota dan Gubernur harus saling sinergi. Mari kita bahas program unggulan agar ekonomi Kepri semakin tumbuh berkembang,” ujarnya.

“Situasi ini sangat dilematis bagi industri. Karena secara fundamental ekonomi kita masih kuat. Tapi ekonomi kita juga dipengaruhi oleh situasi global.” tambahnya.

Makruf mengatakan, problem utama saat ini adalah rendahnya investasi berkualitas yang mampu menyediakan lapangan kerja baru agar masalah pengangguran bisa berkurang. Menarik investasi ini juga bukan persoalan mudah di tengah situasi global yang tidak pasti.

Selain kepala daerah, Kadin juga akan mengundang semua stake holder dan asosiasi pengusaha yang ada di Kepri. Jadi pelaku usaha nanti bisa langsung berinteraksi dengan kepala daerah dan stake holder mengenai kendala di lapangan dalam hal menjalankan usahanya. Sebaliknya, kepala daerah juga bisa mengetahui langsung apa kendala yang dialami pengusaha di lapangan.

“Kalu masing-masing sudah tahu apa kendala yang ada di lapangan, maka mari bersama-sama mencari solusinya dan langsung menerapkannya di daerah masing-masing,” katanya.

Menurut Ma’ruf, pengusaha selama ini masih banyak mengeluh mengenai kesulitan dalam berinvestasi baik dalam hal regulasi dan birokrasi. Hantaman pandemi Covid-19 juga sangat memberatkan semua kalangan, termasuk dunia usaha. Apalagi ancaman resesi 2023 mendatang.

Meski diakui, bahwa Kadin Kepri selama ini tetap melakukan lompatan-lompatan untuk menarik investasi masuk ke Batam. Terbukti dengan masuknya beberapa investasi yang akan menyerap tenaga kerja ribuan orang dengan mempromosikan BBK murah.

BACA JUGA :  Ditresnarkoba Polda Kepri Musnahkan 163,9 Gram Ganja Kering

“Pada masa pandemi Covid-19 lalu, Kadin mendatangkan investasi ke Batam. Sudah terbukti, investasi masuk dengan jumlah tenaga kerja ribuan orang. Kami tidak akan berhenti, kami masih terus berusaha menjajaki kerjasama dengan negara asing,” ujarnya.

Ma’ruf membeberkan, pihaknya dalam waktu dekat akan berangkat ke Asia Timur untuk melihat peluang investasi yang akan dibawa ke Kepri. Bahkan Kadin sudah mengajukan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) laptop ke pemerintah pusat.

“Kami sudah mengajukan TKDN laptop, ini masih terus kami tindak lanjuti. Dan mudah-mudahan, kalau tidak ada halangan, kami berencana akan ke Jepang untuk bertemu langsung dengan pengusaha dan pemerintah di sana. Mudah-mudahan ada lagi investor yang mau menanamkan modalnya di Kepri,” katanya.

Menurutnya, jika semua kepala daerah bisa memberikan kemudahan kepada dunia usaha, maka ekonomi akan tumbuh. Ia berharap semua pihak harus serius menghadapi dan mengatasi ancaman resesi 2023 ini.

“Ayo, bagaimana kita berpikir ekonomi bisa tumbuh. Tanggalkan dulu sementara ego politik. Tetapi bagaimana kita sama-sama bekerjasama menghidupkan ekonomi, menggairkan investasi. Dengan demikian, angka pengangguran pelan-pelan bisa dikurangi,” katanya.

Selain itu, Makruf juga akan mengundang media massa, baik cetak dan online, yang ada di Kepri dan Batam Khususnya. Menurutnya, dukungan dari media juga dibutuhkan untuk promosi Kepri.

“Tentunya pemberitaan yang positif. Jadi pertemuan dengan kepala daerah tersebut bisa dimuat di media masing-masing. Semua elemen masyarakat harus bersinergi untuk meningkatkan perekonomian yang ada di Kepri ini,” katanya (leo).

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook