Hubungi kami di

Khas

Pengusaha Tommy Winata Akhirnya Garap 17.000 Hektare Lahan di Rempang-Galang

Terbit

|

Tomy Winata hadir saat launching Program Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam di Kantor Kemenko RI. Tampak hadir Kepala BP Batam Rudi dan Gubernur Kepri Ansar Ahmad (Foto: Detik)

Setelah Tertunda 18 Tahun

BADAN Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau menargetkan investasi dalam pengembangan Kawasan Rempang mencapai Rp361 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sekitar 306 ribu orang.

Hal itu disampaikan Kepala BP Batam Muhammad Rudi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, saat agenda peluncuran program pengembangan Pulau Rempang di Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“BP Batam sudah menyiapkan development plan sebagai pemanfaatan kawasan. Terima kasih kepada Pak Menko Perekonomian yang telah mendukung pertumbuhan investasi di Kota Batam,” ujar Rudi dari keterangan yang diterima di Batam Kepulauan Riau, Kamis (13/4).

Dia mengatakan, BP Batam bakal menjadikan Pulau Rempang sebagai The New Engine of Indonesian’s Economic Growth dengan konsep Green and Sustainable City.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa Pulau Rempang bakal menjadi kawasan industri sekaligus pariwisata yang memiliki zona hijau. Yang mana nantinya kawasan itu juga memberikan kemudahan koneksi antar pulau sekitar serta menyajikan zona pariwisata yang mengedepankan konservasi alam.

Ada pula taman burung serta zona sejarah dan kawasan agrowisata terpadu yang memanfaatkan keunggulan alam di pulau tersebut.

“Saya berharap, akselerasi pengembangan wilayah Rempang nantinya bisa ikut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” kata dia.

Dia menyebutkan, untuk mendukung hal tersebut, pihaknya juga sudah menerima langsung SK HPL Kawasan Rempang dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang diserahkan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Raja Juli Antoni.

BACA JUGA :  DPRD Dan Pemko Batam Sahkan Ranperda PKL Jadi Perda

Pihaknya juga turut menyerahkan Development Plan kawasan tersebut kepada PT Makmur Elok Graha (MEG) sebagai perusahaan pengembang.

Digarap Pengusaha Tommy Winata

Badan Pengusahaan (BP) Batam dan PT Makmur Elok Graha (MEG) diinformasikan telah menandatangani perjanjian untuk mengembangkan kawasan Rempang seluas 17.000 hektare sejak tahun 2004. Setelah 18 tahun lebih terkendala, penggarapan lahan di areal itu akhirnya terealisasi.

Pengusaha Tomy Winata  tampak hadir dalam kesempatan tersebut. Tampak hadir juga Kepala BP Batam yang juga Wali Kota Batam Muhammad Rudi, beserta juga Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Tomy Winata dikabarkan akan menggarap investasi bernilai triliunan di kawasan Rempang-Galang di Batam. Saat ini proses relokasi penduduk dari lokasi tersebut tengah berlangsung. 

Sekitar tahun 2004, Tomy berencana menggarap Rempang-Galang menjadi Kawasan Wisata Terpadu Eksklusif (KWTE) namun tertunda selama 18 tahun karena status quo dari lahan tersebut. 

Selain itu, BP Batam telah menetapkan development plan atau estate regulation, dan besaran tarif lahan. PT MEG juga telah menyiapkan pelaksanaan investasi di Rempang.

“Diharapkan investasi PT MEG ini bisa mencapai Rp 381 triliun dengan pekerja langsung 306 ribu orang. Dan tentunya kita berharap di tahap pertama bisa selesai Rp 29 triliun. Jadi 50% dari Rp 50 triliun itu bebannya MEG,” kata Airlangga.

BACA JUGA :  Perlu Ada Mushala Representatif di Mal - Mal

Rudi berharap, PT MEG dapat mempercepat pembangunan kawasan sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Batam.

Apalagi Kota Batam merupakan daerah paling berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri dengan capaian 6,84 persen sepanjang tahun 2022 lalu.

“BP Batam butuh dukungan dari kementerian dan lembaga terkait demi mewujudkan pengembangan pulau yang akan didukung dengan energi terbarukan,” ucapnya.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, turut mengapresiasi keberhasilan BP Batam dalam meningkatkan realisasi investasi serta pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri sepanjang tahun 2022 lalu.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dengan persentase 6,84 persen tahun lalu merupakan keberhasilan tersendiri di tengah kebangkitan daerah pasca Pandemi COVID-19.

“Tentu ini sebuah pertumbuhan yang baik. Pengembangan Pulau Rempang ini menjadi potensi untuk meningkatkan realisasi investasi ke depan,” ujarnya.

Airlangga berharap, Kepala BP Batam mampu mengawal realisasi investasi yang ada serta menjadikan Kota Batam sebagai pusat investasi di Indonesia.

“Kalau dilihat dari Singapura, saya ingin Batam menyala. Jadikan Batam sebagai pusat investasi negeri,” kata dia.

(dra/BatamBuzz/detikcom)

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook