PERTAMA dalam sejarah Amerika Serikat (AS), ketua DPR Kevin McCarthy dilengserkan dari jabatannya. Kejatuhan politisi California justru terjadi karena rekan sesama Partai Republik yang meminta “mosi untuk mengosongkan” (motion to vacate) yang berujung pada lengsernya McCarthy.
Lengsernya McCarthy terjadi saat pertikaian internal di dalam Partai Republik membuat Kongres AS semakin kacau.
Dilansir dari Reuters seperti dikutip dari detikcom, Rabu (4/10/2023), McCarthy dilengserkan dari jabatannya dalam voting bersejarah pada Selasa (3/10) waktu setempat.
Hasil voting menunjukkan 216 suara anggota DPR AS menyetujui McCarthy dicopot dari jabatannya, sementara 210 suara menolak. Terdapat delapan anggota DPR dari Partai Republik dan 208 anggota dari Partai Demokrat yang setuju mencopot McCarthy.
Dilaporkan AP News yang dilansir krjogja.com, Rabu (3/10/2023), mosi itu diajukan oleh Matt Gaetz dari Florida. DPR AS sebetulnya sedang dikuasai Partai Republik, tetapi sejumlah politisi Republik memilih memberontak terhadap kepemimpinan McCarthy.
Hasil voting itu merupakan sejarah karena baru pertama kali para anggota DPR mencopot pemimpinnya sendiri. McCarthy pun lengser dari jabatannya usai Kongres AS meloloskan rancangan undang-undang (RUU) pendanaan sementara atau stopgap bill demi mencegah penutupan pemerintah federal AS.
Dalam pernyataan kepada wartawan, McCarthy menyatakan dirinya tidak akan kembali mencalonkan diri sebagai Ketua DPR. “Saya memperjuangkan apa yang saya yakini. Saya yakin saya bisa terus berjuang, tapi mungkin dengan cara yang berbeda,” ujarnya.
Reputasi McCarthy tidak populer di kalangan Partai Demokrat. Dua masalah yang membuat McCarthy ribut dengan Demokrat adalah upayanya untuk menutup pemerintah (government shutdown) dengan menjegal anggaran, serta keinginannya untuk memakzulan Presiden Joe Biden.
Pemberontakan dalam internal Partai Republik juga muncul dengan dipimpin oleh Matt Gaetz yang merupakan anggota DPR perwakilan Florida.
“Kevin McCarthy adalah makhluk rawa. Dia naik ke tampuk kekuasaan dengan mengumpulkan uang berbunga khusus dan mendistribusikan kembali uang itu sebagai imbalan atas bantuan. Kita sedang mengatasi demam ini sekarang,” ucap Gaetz.
Ini merupakan momen drama tingkat tinggi terbaru dalam setahun terakhir. DPR AS, yang dikuasai Partai Republik, membawa Washington ke ambang gagal bayar utang USD 31,4 triliun dan penutupan sebagian pemerintah federal.
Partai Republik kini menguasai DPR AS dengan mayoritas tipis, yakni 221 suara melawan 212 suara Partai Demokrat. Hal ini membuat Republik tidak boleh kehilangan lima suara anggotanya agar tak kalah dari Demokrat saat voting.
Lengsernya McCarthy menjadikan aktivitas legislatif DPR AS terhenti. Tenggat waktu untuk penutupan pemerintah juga segera tiba pada 17 November, jika Kongres tidak menyepakati RUU untuk memperpanjang pendanaan. Gedung Putih pun berharap DPR bergerak cepat memilih ketua DPR pengganti.
Namun beberapa anggota DPR dari Partai Republik mengungkap rencana bertemu pada 10 Oktober untuk membahas calon pengganti McCarthy. Pemungutan suara untuk memilih Ketua baru DPR AS akan digelar pada 11 Oktober.
(ade)