Ini Batam
Pesawat Ampibi Airfast Indonesia Mendarat Darurat di Laut

PENDARATAN darurat terpaksa dilakukan Pesawat Airfast Indonesia PK-OCK di perairan Ocarina, Batam Centre (10/3) sekitar pukul 14.00 WIB siang.
Pesawat yang mengangkut penumpang dari pulau Bawah, Anambas tujuan Hang Nadim Batam itu, berisi 1 pilot, 1 kru, dan 8 orang penumpang.
Seluruh penumpangnya selamat. Kedelapan orang penumpang itu adalah Korri-Henz Stroust, Carolin Stroust, Andi Pribadi, Johanes O. Undap, Farida Fatwati, M. Sobri, M. Tamsur dan Ridwan.

Daftar penumpang pesawat : ist.
“Tak tahu juga karena apa, apa mendarat darurat atau jatuh,” ujar seorang warga yang menyaksikan peristiwa itu.
Pesawat berukuran kecil bertuliskan Airfast mengapung di laut, tak jauh dari tempat wisata Coastarina, Batam Center, Sabtu (10/3) sekitar pukul 14.10 WIB. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Pun terlihat sejumlah orang memperbaiki mesin pesawat.
Direktur Bandara Hang Nadim Soewarso yang mendatangi lokasi pendaratan darurat pesawat kecil itu mengatakan, pesawat jenis Amfibi ini mendarat darurat karena mengalami kerusakan pada landing gear.
“Benar, tadi sekitar pukul 13.10 pesawat ini memberi sinyal kalau ada masalah pada landing gear, karena pesawat ini jenis amfibi maka ada alternatif lain yaitu mendarat di laut,” kata Soewarso kepada awak media.
Selain bisa terbang dan mendarat di landasan pacu Bandara, jenis pesawat tersebut memang memiliki kemampuan untuk mendarat di air.
Sehingga, ketika pilot mengetahui ada masalah dengan roda pendaratan, pilot memutuskan mendaratkan pesawatnya di perairan pantai Ocarina. Tempat ini dipilih karena letaknya di teluk dan terlindung dari angin yang bisa menimbulkan gelombang.
Airfast Indonesia disebut sebagai pesawat carteran yang melayani rute Hang Nadim di Batam – Pulau Bawah di Anambas. Pesawat melayani wisatawan yang ingin menikmati destinasi keindahan bawah laut di Pulau Bawah, Kepulauan Anambas.
Pelanggan umumnya dari Singapura, dan harus ke Batam dulu sebelum terbang ke Pulau Bawah. Saat berita diluncurkan pesawat itu masih berada di tepi pantai dan menjadi tontotan masyarakat. Evakuasi pesawat belum bisa dilakukan karena air sedang surut.
(*)