SEORANG pria nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Jembatan I Barelang pada Minggu (30/6) dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB. Kejadian ini sempat terekam kamera pengunjung lain dan membuat geger media sosial.
Menurut saksi mata, pria tersebut terlihat gelisah dan beberapa kali memegang kepalanya sambil memainkan ponselnya sebelum melompat dari jembatan. Ia mengenakan pakaian serba hitam, topi hitam, dan celana berwarna gelap.
Upaya pencarian jasad korban dilakukan oleh tim SAR gabungan dan akhirnya ditemukan oleh pemancing sekitar pukul 15.50 WIB di hari yang sama. Jasad tersebut masih lengkap mengenakan pakaian yang sama saat kejadian. Motif bunuh diri masih didalami oleh pihak kepolisian.
“Hingga saat ini kami masih berusaha mencari kendaraan dan barang-barang milik korban yang mungkin tertinggal di sekitar TKP serta melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab atau motif korban nekat melakukan aksi bunuh diri,” kata Iptu Donald, Kapolsek Sagulung.
Identitas Korban
PRIA yang melompat dari jembatan Barelang, akhirnya diketahui identitasnya, yakni Yefta Handrido Subekti, 23 tahun. Ia merupakan warga Kampung Melayu Komplek Bukit Jodoh, Sungai Panas, Batam.
“Benar, kita temukan sekitar pukul 16.20 WIB dengan kondisi sudah meninggal dunia, ” kata Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang Fazzli melalui Komandan Basarnas Batam Dedius, kemarin.
Menurut Dedius, korban ditemukan 1,6 NM dari jembatan 1 Barelang. Kondisinya masih lengkap dengan pakaian yang ia pakai pada saat melompat. Selanjutnya jenazah korban Yefta dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Karena sudah ditemukan maka pencarian korban kita hentikan,” tambah Dedius.
Peristiwa bunuh diri di Jembatan I Barelang ini kembali menjadi sorotan dan keprihatinan banyak pihak. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan upaya pencegahan bunuh diri yang perlu terus ditingkatkan.
Tragedi Berulang dan Perhatian terhadap Kesehatan Mental
BUNUH diri di Jembatan I Barelang bukan kejadian pertama. Sebelumnya, pada bulan Mei 2024, seorang pemuda berusia 20 tahun juga mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama.
Peristiwa ini mendorong berbagai pihak untuk meningkatkan upaya pencegahan bunuh diri, termasuk dengan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
(dha)
Sebaiknya di jembatan tersebut tidak di perbolehkan untuk nongkrong atau pun kegiatan apa saja . Dan sebaiknya Jembatan tersebut hanya di peruntukan untuk akses transportasi saja mungkin ini dapat mengurangi kejadian seperti ini.