Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Kapal Motor Senang Hati 68 Karam di Perairan Setokok
    9 jam lalu
    Fenomena Halo Hiasi Langit Batam
    10 jam lalu
    Walikota Batam Akan Tindak Tegas Jukir Yang Tidak Tertib Sesuai Aturan
    15 jam lalu
    Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik Bertahap Tahun Depan
    16 jam lalu
    Jaga Kualitas Air Baku Waduk Muka Kuning, Ditpam BP Batam Tutup Akses Telaga Bidadari
    17 jam lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Meningkatnya Kasus Diabetes di Kalangan Usia Muda
    16 jam lalu
    Pekan Olahraga kota Batam Kembali Digelar
    2 hari lalu
    Lomba Gerak Jalan Beregu HUT RI ke-80 di Batam
    2 hari lalu
    Delapan Karakter Unik Singapura
    5 hari lalu
    Asal Sejarah Gim Roblox
    5 hari lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Pulau Mubut Darat, Batam
    2 hari lalu
    Kompleks Makam Raja Abdurrahman
    2 minggu lalu
    Makam Raja Haji Fisabilillah
    4 minggu lalu
    Andy Liany (Juli Hendri bin Saleh Rachim)
    1 bulan lalu
    Pulau Nipah, Batam (Pulau Angup)
    1 bulan lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    1 bulan lalu
    #ComingSoon Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    1 bulan lalu
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    2 bulan lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
Wilayah

Pulau Bulang (Pulau Bulan)

Editor Admin 5 bulan lalu 2.1k disimak
Sebar
Peta pulau Bulan atau Bulang yang berada di sebelah barat daya dari pulau Batam.
  • Luas : 100 km2.
  • Tata pemerintahan : masuk wilayah kota Batam
  • Jumlah penduduk : 0 penduduk (kecuali di sebagian kecil wilayahnya yang disebut Bulang Lintang, pen).

PULAU Bulan atau Bulang adalah sebuah pulau yang terletak di dekat Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini cukup unik karena memiliki peran penting dalam perekonomian regional, khususnya dalam sektor peternakan.

Daftar Isi
Pulau Bulang dan Hegemoni Kerajaan Melayu RiauPeralihan Fungsi, Jadi PerkebunanTransformasi Jadi Peternakan Babi

Pulau Bulan atau Bulang tidak diperuntukkan bagi lokasi pemukiman sejak penetapannya sebagai lokasi peternakan oleh pemerintah Indonesia pada dasawarsa 1980-an lalu, kecuali di sebagian kecil wilayah daratannya yang dikenal sebagai Bulang Lintang.

Pulau Bulan atau pulau Bulang diketahui telah menjadi pusat peternakan babi sejak tahun 1980-an. Pulau ini dipilih karena kondisi geografisnya yang cocok untuk kegiatan peternakan dan letaknya yang dekat dengan pasar utama di Singapura.

Meskipun saat ini Pulau Bulan dikenal luas sebagai pusat peternakan babi, sejarah pulau ini jauh lebih kaya dan kompleks. Jauh sebelum menjadi pusat peternakan, Pulau Bulan memiliki peran penting dalam sejarah maritim dan politik di wilayah Nusantara.

Di masa silam sebelum kemerdekaan Indonesia, pulau ini lebih dikenal dengan nama Pulau Bulang. Pulau Bulan adalah sebutan yang lebih umum digunakan, namun Pulau Bulang adalah nama ‘resmi’ yang tercatat dalam berbagai dokumen sejarah dan peta.

Pulau Bulang dan Hegemoni Kerajaan Melayu Riau

PULAU Bulan atau Bulang pernah menjadi basis kekuasaan bagi para pembesar Kerajaan Melayu Riau. Temenggung Abdul Jamal, seorang tokoh penting dalam sejarah Riau, menjadikan Pulau Bulang sebagai pusat pemerintahannya pada abad ke-18. Dinamika pulau ini jauh lebih hidup dibanding pulau Batam yang terletak sekitar 2,5 km. di sisi timur lautnya.

Peta lama kepulauan Batam. Istimewa

Letak Pulau Bulang yang strategis menjadikan pulau ini sempat menjadi perlintasan yang ramai dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai wilayah di masa kesultanan Johor Riau. Pulau ini merupakan titik penting dalam jalur perdagangan di Selat Malaka. Tidak heran, pulau Bulang sempat dijadikan basis oleh Kesultanan Johor Riau Lingga dengan menempatkan seorang temenggung di sana. Salah satu yang paling terkenal adalah Temenggung Abdul Jamal. Ia adalah seorang tokoh yang sangat berpengaruh di wilayah Riau pada masanya dan memiliki peran penting dalam perkembangan Pulau Bulang.

Sejumlah bahan sumber Melayu dan Eropa mencatat ‎bahwa pulau Bulang pernah memainkan peranan yang cukup ‎penting dalam peristiwa sejarah di kawasan Selat Melaka. ‎Dalam Sejarah Melayu atau Sulalatus Salatin umpamanya, ‎nama pulau Bulang paling tidak telah dicatat dalam ‎kaitannya terhadap serangan-serangan Portugis terhadap pusat ‎pertahanan Sultan Mahmud Syah, Sultan Melaka yang ‎menyingkir ke Pulau Bintan.‎

Pulau ini juga telah dijadikan ‎‎“markas besar’ keluarga Temenggung yang merupakan ‎cabang kecil dinasti Bendahara yang memerintah Riau-‎Lingga-Johor-dan Pahang. pada masa itu.

Bulang Kebam, pulau kecil di sebelah pulau Bulang yang dihuni warga. © ham/GoWest.ID

Sebuah laporan Portugis juga mencatat bahwa kawasan ‎sekitar pulau Bulang telah terkenal sebagai pelabuhan dagang ‎sejak tiga puluh lima tahun sebelum Laksamana Tun Abdul ‎Abdul Jamil dari Johor (Lama) diutus membuka sebuah ‎negeri baru di pulau Bintan yang kemudian dikenal sebagai ‎‎“bandar dagang” bernama Riau pada tahun 1673.

Menurut sejarawan Carl A. Trocki dalam bukunya ‎yang kontroversial, Prinse of Pirates; The Temenggongs and ‎the Development of Johor and Singapore 1785-1885 (1979) seperti dinukil tim data GoWest.ID dari laman Kemendikbud RI, ‎selama lebih dari empat generasi yang dimulai dengan ‎Bendahara Tun Abbas, pulau Bulang telah menjadi basis ‎penting keluarga Temenggung hingga menjelang ‎Temenggung Abdulrahman pindah ke Singapura pada tahun ‎‎1811.‎

Peralihan Fungsi, Jadi Perkebunan

SEIRING berjalannya waktu, peran Pulau Bulang mengalami pergeseran. Dari pusat perdagangan dan politik, pulau ini kemudian lebih difokuskan pada kegiatan pertanian dan perikanan.

Pada masa kolonial Belanda (sesuai Traktat London, pulau Bulang dikuasai Belanda, pen), pulau ini sempat dijadikan areal perkebunan karet. Ratusan orang didatangkan pemerintah Hindia Belanda ke pulau Bulang untuk dipekerjakan di kebun-kebun karet di pulau Bulang.

Ilustrasi, karet yang sedang disadap dalam penampungan.

Pada dekade awal abad 20, perkebunan karet menjadi salah satu fokus pengembangan mengingat permintaan yang tinggi terhadap karet alam. Pulau Bulang, termasuk juga beberapa pulau lain di Kepulauan Riau, dijadikan kebun karet.

Informasi tentang keberadaan perkebunan karet awal abad 20 hingga tahun 1940 bisa dilihat dalam pemberitaan surat kabar yang terbit zaman itu.

Surat kabar Algemeen Handelsblad tanggal 27 Februari 1911 misalnya, memberitakan tentang Residen Riau yang memberikan izin konsesi kepada tiga perusahaan untuk perkebunan karet.

Sementara surat kabar The Straits Times Singapura, juga memuat iklan lowongan kerja untuk perkebunan karet di pulau Bulang. Di koran The Straits Times edisi 14 Maret 1912, halaman 8, tertera iklan lowongan tersebut.

Iklan lowongan kerja di sebuah perusahaan karet di pulau Bulang. The Straits Times edisi 12 Maret 1912. © F. Nasional Library of Singapore/ disediakan oleh GoWest.ID

Selain pulau Bulang, beberapa pulau di sekitarnya, termasuk pulau Kepala Jeri dan pulau Batam juga dijadikan lokasi perkebunan karet di masa pemerintah kolonial Belanda.

Transformasi Jadi Peternakan Babi

PULAU Bulang atau Bulan yang pernah menjadi pusat perdagangan dan politik yang strategis di masa lalu, mengalami transformasi drastis pada era 1980-an. Pulau yang dulunya menjadi basis kekuasaan para Temenggung dari Kerajaan Melayu Riau ini kemudian beralih fungsi menjadi pusat peternakan babi terbesar di Indonesia.

Pulau Bulang atau Bulan yang saat ini dikelola oleh PT. Indo Tirta Suaka.

Beberapa faktor utama yang mendorong perubahan fungsi Pulau Bulang menjadi pusat peternakan babi adalah:

  1. Ketersediaan Lahan Luas: Pulau Bulang memiliki lahan yang cukup luas dan sebagian besar belum tergarap secara intensif. Kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung menjadikannya lokasi yang ideal untuk kegiatan peternakan.
  2. Permintaan Pasar yang Tinggi: Pertumbuhan ekonomi Singapura yang pesat pada era 1980-an memicu peningkatan permintaan daging babi. Pulau Bulang, dengan lokasinya yang dekat dengan Singapura, dianggap sebagai lokasi yang strategis untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
  3. Dukungan Pemerintah: Pemerintah Indonesia pada saat itu melihat potensi besar dari pengembangan peternakan babi di Pulau Bulang. Dukungan kebijakan dan insentif yang diberikan pemerintah mendorong para investor untuk mengembangkan usaha peternakan di pulau ini.

Transformasi Pulau Bulang dari pusat perdagangan menjadi pusat peternakan babi merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah pulau ini. Keputusan untuk mengembangkan sektor peternakan di pulau ini didorong oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.

Meskipun membawa dampak yang signifikan, baik positif maupun negatif, perubahan fungsi ini telah membentuk wajah Pulau Bulang atau Bulan seperti yang kita kenal saat ini.

Perusahaan yang mengelola peternakan babi di Pulau Bulang adalah PT. Indo Tirta Suaka. Perusahaan ini merupakan bagian dari Salim Group dan telah mengelola peternakan babi di Pulau Bulang sejak tahun 1980-an.

(sus/ham)

Pilihan Artikel untuk Anda

Kapal Motor Senang Hati 68 Karam di Perairan Setokok

Fenomena Halo Hiasi Langit Batam

Walikota Batam Akan Tindak Tegas Jukir Yang Tidak Tertib Sesuai Aturan

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik Bertahap Tahun Depan

Jaga Kualitas Air Baku Waduk Muka Kuning, Ditpam BP Batam Tutup Akses Telaga Bidadari

Kaitan batam, bulang, melayu, Perkebunan karet, Peternakan babi, Pulau bulan
Admin 16 Maret 2025 16 Maret 2025
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Piala AFF U19 2024 | Kalahkan Malaysia 1-0, Garuda Muda Tantang Thailand di Final
Artikel Selanjutnya Merawat Warisan Budaya: Sirih Junjung Juarai Festival Tari Bintan
Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

Kapal Motor Senang Hati 68 Karam di Perairan Setokok
Artikel 9 jam lalu 163 disimak
Fenomena Halo Hiasi Langit Batam
Artikel 10 jam lalu 153 disimak
Walikota Batam Akan Tindak Tegas Jukir Yang Tidak Tertib Sesuai Aturan
Artikel 15 jam lalu 118 disimak
Meningkatnya Kasus Diabetes di Kalangan Usia Muda
Ragam 16 jam lalu 173 disimak
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik Bertahap Tahun Depan
In Depth 16 jam lalu 196 disimak

POPULER PEKAN INI

Kecelakaan di Jalan Sudirman, Seorang Ibu Rumah Tangga Meninggal Dunia
Artikel 3 hari lalu 457 disimak
Walau Belum Punya NIK, Dinkes Batam Jamin Akses Kesehatan bagi Bayi dan Balita
Artikel 3 hari lalu 322 disimak
Hanya 9 dari 653 UMKM Lolos Bantuan Subsidi Bunga 0%
Artikel 5 hari lalu 306 disimak
Gerak Jalan Proklamasi: Merayakan Kemerdekaan dengan Semangat Kebersamaan
Artikel 3 hari lalu 290 disimak
Delapan Karakter Unik Singapura
Catatan Netizen 5 hari lalu 285 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Privacy Policy
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?