PULUHAN warga Kelurahan Tembesi, Batam, mendatangi Gedung DPRD Kota Batam pada Rabu (10/7/2024) pagi kemarin, untuk mengadukan nasib anak-anak mereka yang tidak diterima di SMKN 1 Batam.
Warga yang didominasi ibu-ibu ini kecewa karena anak mereka tidak mendapatkan prioritas untuk masuk ke sekolah tersebut, meskipun tempat tinggal mereka berada di seberang jalan dari SMKN 1.
“Kami ingin anak-anak kami bisa sekolah di SMKN 1 ini Pak. Selain dekat dengan rumah, anak-anak juga sangat ingin bersekolah di sana. Jangankan kami yang dekat, anak-anak yang tinggal jauh saja diterima, kok kami yang satu lingkungan ditolak,” ungkap salah seorang ibu dengan penuh harap.
Junaidi, salah satu warga lain mengaku sudah berusaha mencari solusi dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri di Batam, namun belum membuahkan hasil. Ia berharap DPRD Kota Batam dapat membantu mereka.
“Kami sudah ke sekolah dan Dinas Pendidikan, tapi hasilnya masih menunggu. Kami harap Bapak-bapak di DPRD bisa bantu kami agar anak-anak bisa sekolah di sini,” tutur Junaidi.
Sementara itu, Sidik, warga lainnya, mengungkapkan bahwa ada sekitar 60 anak di lingkungan sekolah yang gagal masuk ke SMKN 1.
“Anak-anak kami bisa jalan kaki ke sekolah. Mereka sudah semangat ingin sekolah di sini, bahkan banyak yang sudah potong rambut cepak karena yakin diterima. Tapi kenyataannya tidak, kasihan anak-anak ini,” ungkap Sidik prihatin.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Aman SPd, menjelaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti pengaduan warga tersebut meskipun kewenangan SMA dan SMK berada di provinsi.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membantu warga. Kami akan upayakan fasilitasi karena ini merupakan wilayah Kota Batam,” ujar Aman.
Senada dengan Aman, Taufik Ace Muntasir, anggota Komisi IV lainnya, juga menegaskan bahwa dengan sistem zonasi, anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah seharusnya mendapatkan prioritas.
“Kami harap Dinas Pendidikan Provinsi dan pihak SMKN 1 bisa mencarikan solusi untuk menerima anak-anak ini,” kata Taufik yang biasa dipanggil Ace itu.
Lebih lanjut, Ace juga mendorong Pemprov Kepri untuk menambah jumlah SMK di Kota Batam, mengingat kebutuhan akan tenaga kerja terampil di kawasan industri tersebut sangat tinggi.
“Batam ini kota industri, butuh banyak lulusan siap kerja. Dengan perbanyak SMK, diharapkan semakin banyak tenaga terampil yang langsung bisa terjun ke dunia kerja. Ini juga solusi untuk atasi pengangguran di Kepri,” ungkap Ace.
(dha)