DIGELAR untuk yang kedua kalinya, rapat dengar pendapat umum terkait persoalan lahan warga Bengkong Indah 3, kembali tidak dihadiri oleh perwakilan PT. Inti Trimondo dan yayasan Konghuci pada rabu (30/01). Ketua DPRD Batam Nuryanto pun mengaku sangat kecewa atas hal ini.
Ketua DPRD kota Batam Nuryanto memimpin rapat dengar pendapat umum dengan warga Bengkong Indah 3 RW 07 kelurahan Bengkong Sadai, kecamatan Bengkong pada rabu (30/01). RDP yang digelar di ruang rapat pimpinan DPRD kota Batam ini membahas permasalahan status lahan warga Bengkong Indah 3 dengan PT. Inti Trimondo dan pihak Vihara Konghuci. Akibat persoalan lahan ini, hingga saat ini warga Bengkong Indah 3 tidak dialiri listrik oleh PLN Batam dan pipa jaringan air PT. Adhya Tirta Batam.
Ketua DPRD kota Batam Nuryanto sangat menyayangkan lantaran pihak PT. Inti Trimondo dan Vihara Konghuci tidak hadir dalam RDP ini. Sebelumnya di RDP pertama yang digelar beberapa waktu lalu, pihak yang bersangkutan juga tidak hadir. Nuryanto juga mengaku sangat prihatin atas permasalahan yang dialami oleh warga Bengkong Indah 3 ini, khususnya RW 07. Ada 500 kepala keluarga dari 4 RT yang ada terkena imbas persoalan ini.
Melalui RDP ini, warga Bengkong Indah 3 berharap agar pihak BP Batam dapat memberikan kejelasan atas lahan pemukiman mereka, sehingga pihak ATB dan PLN Batam dapat memasang instalasi pipa air dan listrik. Selama ini, warga hanya menggunakan air sumur dan kualitasnya tidak layak untuk diminum lantaran airnya kuning dan banyak mengandung unsur logam.
(GoWestID) i


