WALIKOTA Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, hari raya Idul Adha tahun ini penuh keprihatinan. Kondisi ekonomi negara yang belum pulih, mengharuskan untuk efisiensi anggaran.
“Kita harus banyak berhemat. Kita tidak tahu kapan kondisi perekonomian pulih. Yang mampu harus membantu yang kurang. Kalau kita saling bantu insyaallah tidak ada pertentangan,” ujarnya usai shalat Idul Adha di Taman Surya, dikutip dari suarasurabaya.net senin (12/9).
Menurut Risma, Pemerintah Kota akan melakukan efisiensi (penghematan) anggaran program-program yang selama ini mengalami Silpa. Anggaran itu dipotong dialihkan untuk menyiapkan gaji pegawai.
“Nanti ada beberapa yang dilakukan penghematan. Kami akan menghemat beberapa program yang biasanya Silpa di akhir tahun, itu harus digunakan membayar kekurangan gaji. Kita akan potong itu,” katanya lagi di laman tersebut.
Risma memastikan, juga akan mengajukan MPAK (Mendahului Perubahan Anggaran Keuangan), untuk menyiapkan gaji pegawai di bulan November dan Desember. Hal ini dilakukan karena Dana Alokasi Umum (DAU) pemerintah pusat ditunda pencairannya karena efisiensi.
Dalam Idul Adha 1437 Hijriah (2016), ada suasana baru bagi Tri Rismaharini. Dia memiliki cucu perempuan dari anak pertamanya.
“Tahun ini yang berbeda, sekarang sudah punya cucu,” katanya.
Sekadar diketahui, selain berkurban di Balai Kota, Tri Rismaharini berkorban beberapa Sapi yang dikirimkan ke masjid-masjid di Surabaya. Ketika ditanya berapa jumlahnya dan bobotnya Risma enggan menyampaikannya.
“Tidak usah, itu kan pribadi,” katanya.
Dalam Idul Adha tahun ini, Pemerintah Kota Surabaya telah menerima 14 sapi dan 46 kambing. Hewan kurban itu sebagian diberikan ke dua ormas yakni NU dan Muhammadiyah untuk didistribusikan ke kaum duafa. ***