BATAM Batik Fashion Week (BBFW) 2019 resmi dibuka, Kamis (21/2) kemarin. Pagelaran keliling Batik Batam tahun ini dimulai dari Padi Mas Ballroom Hotel Aston, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Tahun lalu pagelaran serupa digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam dengan berkeliling pusat perbelanjaan yang ada di Batam. Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi mengatakan melalui kegiatan ini Dekranasda Batam ingin bersinergi dengan pembatik yang ada di berbagai daerah Provinsi Kepri.
“BBFW Tahun 2019 ini tidak hanya di Karimun, melainkan juga akan roadshow ke Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang. Roadshow BBFW ini telah dimulai sejak tahun 2017 dari tingkat kecamatan, tahun 2018 tingkat Kota Batam, dan di tahun 2019 ini alhamdulillah roadshow BBFW bisa digelar di tingkat provinsi,” ujarnya.
Dekranasda Batam, kata dia, telah memiliki pembatik yang luar biasa dan memiliki komunitas. Pengrajin binaannya tidak diizinkan untuk memproduksi di luar Batam.
“Jadi Batik Batam ini asli, pure buatan Kota Batam. Kami juga memiliki komunitas designer (perancang) yang bergabung dengan pengrajin batik Batam. Saya ingin seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepri punya identitas batik sendiri. Sehingga bisa menarik bagi wisatawan khususnya mancanegara yang berkunjung ke Kepri,” kata dia.
Ketua Panitia, Januar Arif Kurniawan menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan batik daerah dan pengrajin batik Batam. Dekranasda Kota Batam juga ingin mempromosikan kerajinan khususnya batik Batam agar dikenal secara luas dan mewujudkan batik daerah sebagai identitas.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membuka kerjasama dengan Dekranasda Karimun dalam pelatihan dan pengembangan kerajinan batik dan kerajinan lainnya di Kabupaten Karimun,” tutur Arif.
Ketua Dekranasda Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Raja Azmah Aunur Rafiq menuturkan Dekranasda merupakan wadah bagi pengrajin di bidang seni. Dekranasda Kabupaten Karimun menurutnya bermitra dengan Pemerintah Kabupaten dalam memberikan pembinaan di bidang seni kerajinan.
“Dekranasda Kabupaten Karimun baru diresmikan pada 13 Oktober 2017. Kami terus berupaya meningkatkan kualitas dan terus mempromosikan batik Karimun,” kata Azmah.
Ia mengatakan sejak diluncurkan 2017 lalu, Dekranasda Kabupaten Karimun telah memiliki delapan motif batik yang telah dipatenkan. Harapannya batik Karimun dapat menjadi jati diri dan mencerminkan filosofi masyarakat setempat.
“Melalui kerja sama ini kami harap dapat memotivasi pengrajin batik di Karimun. Dan kepada Dekranasda Kota Batam kami ucapkan terima kasih. Kami berharap dapat memberikan pembinaan sehingga pengrajin batik Karimun dapat memproduksi dan mempopulerkan batik Karimun,” ujarnya.
Roadshow BBFW 2019 ini dimeriahkan penampilan pagelaran busana Dekranasda Kabupaten Karimun. Perancang kondang asal Batam, RR Ronald Moreno berkolaborasi dengan Jemari Mas By Jumiati juga ambil bagian dalam acara fashion show tersebut.
Penampilan lainnya dipersembahkan designer Waode Collection by Waode Nila Sari berkolaborasi dengan Alnel Batik Art by Mahendra Kurniawan. Serta fashion show designer Kedai Cantik by Isa Utama kolaborasi dengan Batam Selaras by Car Fir.
Roadshow BBFW Tahun 2019 ini juga disejalankan dengan pameran produk kerajinan dan makanan khas Batam. Pameran diikuti peserta dari pengrajin batik, pengrajin rajut, dan pengrajin tanjak.
Selain itu juga diisi talkshow seputar kegiatan Roadshow BBWF 2019. Narasumber yang dihadirkan yakni Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Karimun, Raja Azmah Aunur Rafiq; Ketua Umum Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi; Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan ESDM Kabupaten Karimun, Muhammad Yosli; serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau.