NILAI tukar rupiah sore ini, Kamis (12/5/2022) melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah tingginya inflasi di Negara Adidaya yang diikuti kenaikan suku bunga acuannya.
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.597 per dolar AS di perdagangan pasar spot. Mata uang Garuda melemah 43 poin atau 0,30 persen dari Rp 14.554 per dolar AS pada Rabu (11/5) kemarin.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp 14.585 per dolar AS atau melemah dari Rp 14.546 per dolar AS pada Rabu kemarin.
Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lain, seperti peso Filipina 0,37 persen, rupee India 0,33 persen, yuan China 0,96 persen, dolar Singapura 0,38 persen, ringgit Malaysia 0,32 persen, won Korea Selatan melemah 1,09 persen, dan baht Thailand minus 0,23 persen.
Namun, yen Jepang menguat 0,92 persen, dan dolar Hong Kong bergerak stagnan. Senda, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah.
Dolar Australia minus 0,78 persen, dolar Kanada 0,19 persen, franc Swiss 0,18 persen, poundsterling Inggris 0,39 persen, dan euro Eropa 0,49 persen. Sementara, Rubel Rusia menguat 1,22 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan rupiah melemah karena investor mencerna indeks harga konsumen (IHK) AS melorot ke level 8,3 persen pada April 2022. Namun, angkanya masih di level tertinggi selama empat dekade terakhir.
Menurutnya, hal tersebut tidak menghilangkan ekspektasi pasar terhadap kenaikan tambahan tingkat suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
“Inflasi AS sedikit mereda pada bulan April sebesar 8,3 persen tetapi tetap mendekati level tertinggi 40 tahun. Data tidak mungkin menggagalkan rencana kebijakan moneter agresif Fed,” ujar Ibrahim, Kamis (12/5).
Pelemahan rupiah juga dibebani oleh kinerja penjualan eceran pada April 2022 diperkirakan meningkat. Sayangnya, bila dibandingkan dengan kinerja penjualan April 2021, penjualan eceran pada April tahun ini diperkirakan turun 0,5 persen yoy.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com


