RUMAH susun sewa (Rusunawa) yang dibangun oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam di Tanjunguncang, Batuaji sudah memasuki tahap akhir. Pembangunan yang sudah digesah sejak setahun terakhir ini sudah mendirikan dua gedung utama yang akan dijadikan rusunawa.
Dua gedung utama yang sudah berdiri tegak itu merupakan bangunan twin blok rusunawa. Pekerjaan fisik bangunan sudah mencapai angka 80 persen. Bangunan rusun bahkan sudah diberi atap dan jendela.
Dilansir dari batampos.co.id, sejumlah pekerja masih sibuk dengan pekerjaan masing beberapa hari kemarin. Ada yang membereskan bagian dalam gedung ada juga yang mulai melakukan pengecatan. “Sesuai arahan dari BP Batam proyek ini fokus untuk dua gedung ini dulu. Pembangunan dua gedung ini sudah mencapai 80 persen. Target akhir tahun sudah selesai,” kata seorang pekerja di lokasi pembangunan Rusunawa, kemarin.
Warga sekitar menyambut baik kehadiran rusunawa tersebut. Mereka berharap agar penempatan nanti pemerintah memperhatikan warga sekitar khususnya yang belum punya rumah atau tempat tinggal yang layak.
“Pada dasarnya kami setuju untuk tinggal di rusun, tapi itu tadi mohon kebijakan agar sewanya jangan kemahalan. Sekarang lagi susah situasi ekonomi,” ujar Riko, warga yang berdiam di pemukiman liar dekat lokasi rusunawa tersebut.
Sementara itu pihak BP Batam sebelumnya mengatakan, pembangunan rusunawa kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUR) itu merupakan upaya pemerintah untuk menyediakan rumah sewa murah kepada pekerja di Batam khususnya di wilayah Batuaji dan sekitar. Warga yang tinggal di rumah atau pemukiman liar diharapkan menempati rusunawa tersebut untuk mendukung pembangunan di kota Batam.
“Ini untuk kita, jadi mari kita dukung,” ujar Humas BP Batam Andi Antono, belum lama ini.
Rusun tersebut kata Andi nantinya akan dibangun dua twin blok dengan total kamar 224 unit.”Target akhir tahun sudah rampung,” ujarnya.
Mengenai biaya sewa rusun, Andi belum bisa pastikan sebab keputusan biaya sewa rusun akan ditetapkan pengelolah nantinya. “Tapi intinya ini untuk pekerja yang pasti bisa terjangkau oleh pekerja,” ujar Andi. (*)