PANTAI Trikora di kabupaten Bintan sudah menjadi destinasi wisata rakyat sejak dulu. Wilayahnya sekarang terletak di desa Malang Rapat, kabupaten Bintan. Berjarak lebih kurang 46 kilometer dari pusat ibukota provinsi kepri.
Pantai ini sudah ada sejak dahulu kala. Hamparan pasir putihnya dan letaknya yang berdekatan dengan negeri Jiran seperti Singapura dan Malaysia, membuat wilayah ini sempat begitu vital pada dekade 60-an.
Cerita singkat asal usul nama Trikora adalah petikan kata dari kalimat Tri Komando Rakyat (Trikora) dalam tragedi konflik selama kurang lebih 2 tahun antara Indonesia dengan Malaysia pada tanggal 19 desember 1961 hingga 15 agustus 1962.
Pembentukan Trikora yang ada di bawah kepemimpinan presiden Soekarno pada masa tahun tersebut yang juga dalam rangka menentukan masa depan dalam penguasaan wilayah di Nusantara. Di antaranya Sabah, Serawak dan Brunai Darussalam. Pembentukkan Trikora atau tri komando rakyat diumumkan oleh presiden Soekarno di alun alun Jogja dan pergerakan pun dilakukan di wilayah-wilayah perbatasan negara. Salah satunya di pulau Bintan yang dinilai sebagai tempat yang cukup strategis dalam menjaga pertahanan yang sekaligus menjadi garis pantai terdekat dengan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Konflik yang pernah terjadi antara Indonesia dengan Malaysia itu berawal dari keinginan federasi Malaya atau lebih dikenal sebagai persekutuan tanah melayu (Malaysia) pada tahun 1961 yang ingin menggabungkan Brunei Darussalam, Sabah dan Serawak ke dalam kekuasaan Malaysia. Putusan itu tidak disetujui beberapa negara, seperti Indonesia dan Philipina.
Keinginan pembentukan federasi Malaya juga ditentang langsung oleh presiden Soekarno. Ia menganggap pembentukan tersebut adalah bentuk kolonialisme dan imperiallisme dalam bentuk baru.
Pantai Trikora di pulau Bintan dijadikan salah satu basis Indonesia untuk menentang kebijakan tersebut. Banyak tentara dan relawan yang diberangkatkan melalui jalur di pantai indah itu.
Konflik Mereda
Pertikaian antara Indonesia dengan Malaysia ini berlangsung hingga akhir tahun 1965 setelah Jendreal Soeharto memegang kekuasaan Indonesia seusai gerakan G30s PkI. Oleh karena konflik domestik inilah keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia pun akhirnya mereda.
Pada tanggal 28 mei 1966, kerajaan Malaysia dan Indonesia akhirnya sepakat untuk mengakhiri konflik dengan menandatangani sebuah perjanjian damai pada tanggal 11 Agustus 1966 dan diresmikan pada tanggal 13 Agustus 1966.
Dari tragedi konfrontasi inilah tri komando rakyat yang dibentuk oleh presiden Soekarna sehingga menjadi sebuah nama bagi garis pantai di pulau Bintan, disingkat menjadi pantai Trikora.
(ham)
Artikel dan informasi lain dari BatamBuzz, bisa disimak di : www.batambuzz.com