KALIAN tau band Tipe-X? Atau bahkan suka dan sering dengar lagu-lagunya? Coba masukkan nama band ini di playlist musik kalian yang suka genre Ska, dengarkan secara seksama. Search saja: Batam OrcheSka!
BAND ini asalnya dari Kota Batam, Kepulauan Riau. Didirikan sejak tahun 2010 silam dan menjadikan mereka sebagai band Ska tempatan yang masih eksis sampai sekarang.
Mau kenalan sama personelnya? Totalnya ada sembilan orang; Fredy pada Vokal, Hasroy pada Bass, Golex di Gitar, Yoy Marsh di Drum. Lalu, Rahmad pada Perkusi, Imam Sanjaya pada Keyboard, Anggasax dan Lius Pasaribu di Saxophone, serta Miracle sang peniup Terompet.
Dari total sembilan pria itu, hanya beberapa saja yang merupakan pentolan awal Batam OrcheSka; yakni Fredy, Hasroy, Angga dan Yoy.
Bongkar pasang personel sempat terjadi di tubuh Batam OrcheSka. Posisi vokalis saja, sudah tiga kali berganti orang. Fredy yang kini pada vokal, dulunya ternyata merupakan seorang gitaris di band itu.
Sementara, vokalis pertama diisi oleh Lius. Setelah Lius keluar, posisi vokal sempat diisi oleh seorang perempuan. Dan kini, Lius kembali lagi, tapi bukan jadi vokalis, malah bermain sebagai seorang saxophonist di Batam OrcheSka.
Sejarah Batam OrcheSka, Hingga Bongkar Pasang Personel
Sang drummer, Yoy Marsh, bercerita, mengapa nama band mereka Batam OrcheSka. Kata dia, kata “Batam” dipakai lantaran mereka berfikir bahwa band mereka yang pertama mengusung genre Ska di Bandar Dunia Madani. Lalu, kata “OrcheSka” itu sebenarnya tak ada arti tersendiri. Itu adalah sebuah plesetan dari kata “Orchestra”.

“Karena waktu itu mikirnya kami band Ska pertama asal Batam. Dibikin nama OrcheSka sebagai plesetan dari orchestra. Kebetulan, kan, musik kami ada pakai alat tiup kayak orkestra,” katanya.
Nama Batam OrcheSka pun disingkat menjadi BOS. Tujuannya agar mudah diingat. Bisa jadi juga, mungkin punya filosofi jadi bos-bos. Namun, entahlah.
BOS juga sudah pernah meluncurkan mini album pertama mereka. Judulnya “Lounge“, album tersebut dirilis pada 2016 dengan berisikan sebanyak enam lagu.
Band kalian pernah perform dimana? Event lokal? Gigs? Ah, mana main. Manggung di event Ska terbesar di Indonesia, lah!
Tahun 2015, BOS diundang pada salah satu event Ska terbesar di Indonesia: Mari Berdanska 9. Iya, benar, mereka diundang. Itu artinya, mereka tak bisa dipandang sebelah mata.
Lalu, di 2016, BOS manggung di salah satu even musik yang diselenggarakan di Blok M, Jakarta Selatan. Kemudian, dilanjutkan lagi dengan gathering Ska nasional bareng band ternama seperti Shaggydog, Monkeyboots, Sentimental Moods, dan band Ska nasional lain. Mereka semua ngumpul di Smue ngumpul di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Romansa Kerinduan dalam ‘Selaras Jiwa’ Rilisan BOS
Setelah hiatus dari single terakhir pada tahun 2020 lalu dengan judul “Harapan”, terkini BOS sedang merilis sebuah single yang akan menjadi bagian dari album kedua mereka. Single yang berjudul “Selaras Jiwa” ini akan menjadi anthem bagi orang-orang yang akhirnya menyatukan atau menyelaraskan hati dan jiwa kepada orang yang ditunggu.
Yoy mengisahkan, tema tersebut diangkat dari cara bagaimana menyatukan dua orang dengan isi kepala yang berbeda, bukanlah sesuatu yang mudah. Selalu ada yang harus dikalahkan.
“Tetapi ketika kita menemukan seseorang yang selaras dengan apa yang kita inginkan, di situlah jiwa yang selama ini menanti akan menemukan dermaganya, tempat ia berlabuh dan menyelaraskan jiwanya,” katanya.
Pada lagu ini, pendengar dapat merasakan kekuatan musik yang dibangun oleh BOS dengan beberapa notasi yang cukup ‘aneh’ membuat warna baru bagi musik SKA di Indonesia.
Mereka yakin, jika single itu merupakan versi atau wajah baru dari band mereka selama ini. “Kami sebut saat ini bahwa BOS merupakan versi dewasa jika dibandingkan dengan beberapa lagu sebelumnya,” ujar Yoy.
Untuk urusan artwork single “Selaras Jiwa” ini, BOS menggandeng seorang visual artist asal Batam yang bernama Dapot Minggus LT alias Dapodsundays yang saat ini sangat aktif mengerjakan proyek-proyek visual yang ada di Batam.

“Artwork ini menggambarkan bunga dan perempuan sebagai objek dari implementasi lirik lagu Selaras Jiwa. Selain itu, warna pastel dipilih oleh Dapot agar menambah kesan kalem sesuai dengan lagunya,” kata Yoy.
“Mudah-mudahan dengan adanya BOS, bisa jadi inspirasi buat anak-anak muda yang lain untuk tetap terus berkarya dengan segala kekreatifan tanpa batasan. Semoga juga banyak pihak yang mulai menggaungkan #supportlocaltalent yang sudah kami kampanyekan dari awal berdiri,” tutup Yoy.
Kalau sebelumnya telah ada mini album, ke depan, BOS berencana merilis album perdana mereka. Para punggawa band itu sekarang tengah sibuk menyiapkan materi untuk single selanjutnya yang direncanakan bakal dirilis lagi awal tahun depan
Lagu “BOS – Selaras Jiwa”, telah resmi beredar di seluruh kanal digital seperti Spotify, Tiktok, iTunes, Apple Music, Youtube, Joox, dan lain-lain pada tanggal 1 September 2023.
Tunggu apa lagi, dengarkan, lah!
(ahm)