LOMBA Dayung Lumbak Kayuh, salah satu tradisi maritim di kecamatan Tambelan, kembali semarak memeriahkan Sail to Tambelan 2024. Tahun ini, Lumbak Kayuh menghadirkan nuansa istimewa. Hadiah yang diperebutkan lebih besar dari tahun sebelumnya.
Para peserta pun mendapatkan tambahan benefit, yaitu pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan. Semaraknya acara ini semakin terasa dengan persiapan matang dan antusiasme luar biasa dari masyarakat Tambelan.
Bupati Roby Kurniawan, dalam sambutannya sebelum melepas para peserta, mengungkapkan rasa gembiranya melihat antusiasme masyarakat Tambelan. Ia mengaku bangga atas semangat masyarakat di kecamatan terluar Bintan ini.
Lumbak Kayuh yang digelar masyarakat Tambelan ini, sebenarnya bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk mempererat kebersamaan dan mempromosikan potensi wisata bahari yang memukau di wilayah ini. Semangat dan partisipasi masyarakat Tambelan dalam melestarikan tradisi maritim ini patut diapresiasi.
Sejarah Lumbak Kayuh di Tambelan
Lumbak Kayuh, tradisi maritim yang semarak di Kepulauan Tambelan, memiliki sejarah panjang dan makna mendalam bagi masyarakat setempat. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi ketangkasan mendayung, tetapi juga sarana untuk mempererat silaturahmi, melestarikan budaya, dan mendorong sektor pariwisata.
Akar tradisi Lumbak Kayuh di Tambelan tertanam erat dalam kehidupan masyarakat pesisir. Dahulu kala, perahu dayung menjadi alat transportasi utama bagi penduduk pulau-pulau kecil di Kepulauan Tambelan. Kemampuan mendayung dengan handal menjadi sebuah keharusan untuk mengarungi lautan dan memenuhi kebutuhan hidup.
Seiring waktu, tradisi mendayung ini berkembang menjadi sebuah kompetisi yang dikenal dengan Lumbak Kayuh. Tradisi ini mulai dilestarikan secara turun-temurun dan menjadi bagian penting dalam berbagai perayaan dan acara adat di Tambelan.
Lumbak Kayuh bukan sekadar lomba adu kecepatan mendayung. Tradisi ini sarat dengan nilai-nilai budaya dan sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tambelan. Berikut beberapa nilai yang terkandung dalam Lumbak Kayuh:
- Semangat Gotong Royong: Persiapan dan pelaksanaan Lumbak Kayuh melibatkan kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong yang kuat dalam budaya masyarakat Tambelan.
- Sportivitas: Para peserta Lumbak Kayuh menjunjung tinggi sportifitas dan berkompetisi dengan penuh semangat dan rasa persahabatan.
- Pelestarian Budaya: Lumbak Kayuh menjadi sarana untuk melestarikan budaya maritim dan tradisi turun-temurun yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Tambelan.
Adapun juara Lombak Kayuh pada tahun ini di kecamatan Tambelan:
Kategori 7 orang
Juara I Desa Kampung Hilir
Juara II Kelurahan Teluk Sekuni
Juara III Desa Kukup
Peringkat IV Desa Batu Lepuk
Peringkat V Desa Kampung Melayu
Kategori 9 orang
Juara I Desa Kampung Hilir
Juara II Desa Kukup
Juara III Kelurahan Teluk Sekuni
Peringkat IV Desa Batu Lepuk
Peringkat V Desa Kampung Melayu
Kategori 11 orang
Juara I Desa Kampung Melayu
Juara II Kelurahan Teluk Sekuni
Juara III Desa Kampung Hilir
Peringkat IV Desa Kukup
Peringkat V Desa Batu Lepuk
(nes)