JUMLAH pendaftar siswa baru tingkat SLTA di Batam yang membludak, membuat dinas pendidikan provinsi Kepri mengambil langkah kebijakan pemberlakukan kelas secara online. Tercatat ada dua sekolah tingkat SLTA di Batam yang membuka kelas online mereka tahun ini, yakni SMAN 1 dan SMAN 3 Batam.
“Sejauh ini hanya dua sekolah tersebut yang menggunakan sistem online. Permasalahan jumlah peserta didik di SMAN ini memang beragam,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Andi Agung kepada media, menjawab solusi dari membludaknya jumlah pendaftar di dua sekolah tersebut.
Menurutnya, sistem belajar online itu terpaksa dilakukan untuk menjadi solusi sementara saja sembari mencari jalan keluarnya. Berdasarkan aturan, peserta didik yang tidak diterima itu terpaksa ditampung agar pembelajaran dapat berlangsung.
“Kita minta orang tua harusnya memahami bahwa sekolah yang lain juga sama bagusnya,” lanjut Agung.
Disinggung mengenai sejumlah masalah saat belajar online, pihaknya akan melakukan penambahan setelah pembelajaran itu berlangsung.
“Solusinya itu dulu nanti kalau ada masalah kami cari lagi solusinya,” kata dia.
SMAN 1 Batam dan SMAN 3 Batam masih dianggap sebagai sekolah unggulan dan favorit di Batam, sehingga pendaftar melebihi kapasitas yang tersedia. Ratusan calon siswa tidak diterima. Namun orangtua tetap memaksa agar anak mereka bisa masuk ke dua sekolah favorit itu. Solusinya, Pemprov melalui dinas pendidikan akhirnya memberlakukan kelas online agar bisa menampung lonjakan siswa baru di sana.
Penerapan Kelas Online
Kepala SMAN 1 Batam Bahtiar mengatakan, ratusan siswa yang tidak tertampung di sekolah itu, akan diakomodir dalam kelas online. SMAN 1 Batam memiliki kelas terbatas. Tercatat saat ini hanya tersedia 25 kelas, dimana 14 kelas untuk kelas 12 dan 14 kelas lainnya akan diperuntukkan bagi siswa kelas 2 atau 11.
”Siswa kelas 11 ini nantinya akan melaksanakan proses pembelajaran double shift dengan siswa baru atau siswa kelas 10,” kata Bahtiar seperti dinukil dari media.
Dengan penerapan kelas belajar online di SMAN 1 Batam itu, para siswa nantinya hanya dapat mengikuti proses belajar secara online tanpa ada tatap muka. Proses ini akan berlangsung dalam satu sampai dua tahun atau sampai menunggu ruang kelas belajar tersedia.
Sementara untuk pembelajaran ekstrakurikuler atau olahraga, tetap dilaksanakan di sekolah.
Kondisi yang sama juga diterapkan di sekolah favorit lainnya di Batam, SMAN 3. Di sekolah yang berlokasi dekat bundaran bandara Hang Nadim itu, terpaksa juga menerapkan kelas online karena lonjakan peminat siswa baru yang mendaftar di sana.
(*/ham)