WALIKOTA Batam yang juga Ex Officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan, di Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru di tubuh Badan Pengusahaan (BP) Batam nanti, wajar jika ada rotasi pegawai.
Mereka yang berpotensi akan mempercepat jalannya proses perencanaan dan realisasi pembangunan dan target penerimaan akan diberi peluang.
”Pegawai Pemko juga sekali tiga bulan saya mutasi. Jangan jadikan ini momok menakutkan,” kata Rudi yang dijumpai di Masjid Agung, Batam Center, Sabtu (28/9) kemarin.
Setelah dilantik, semua hal demi kemajuan Batam menjadi prioritas.
”Dua kantor ini harus bersatu demi mencapai kemajuan investasi dan kemajuan Kota Batam,” ujar Rudi.
Rudi meyakinkan dengan satu kepala, maka seharusnya lebih mudah ke depannya. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang andal. Yang menguasai di berbagai sektor. Ke depan, Rudi yakin semua pembangunan infrastruktur jalan dan lainnya harus berlanjut.
“BP Batam maupun Pemko akan saya sinergikan agar Batam maju dan negara lain percaya untuk berinvestasi di Batam sehingga perekonomian juga naik,” lanjutnya.
Rudi menyadari tugas ke depan semakin berat. Banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan.
”Menaikkan tingkat perekonomian Batam ini tidak mudah. Selama empat tahun belakangan (di Pemko Batam) itu yang saya kerjakan,” lanjutnya.
Dewan Kawasan (DK) memberikan waktu dua minggu kepada Kepala BP Batam Muhammad Rudi untuk menyusun SOTK baru di tubuh BP Batam. Namun, kewenangan ini terbatas di bawah deputi.
”Nanti ada perubahan struktur sesuai SOTK baru. Kalau di bawah deputi memang sudah jadi kewenangan beliau (Rudi, red). Nanti, perubahan SOTK akan dibahas bersama dengan deputi dalam waktu dua minggu,” kata anggota tim teknis DK, Taba Iskandar, Sabtu (28/9).
SOTK baru ini menyusul perampingan deputi yang mendampingi Rudi.
Jika sebelumnya ada lima deputi, maka sekarang hanya ada empat deputi. Adapun kedeputian yang dihilangkan yakni kedeputian lima yang dulu mengurus perizinan investasi.
Perizinan investasi kini dipindahkan ke kedeputian tiga yang membidangi pengelolaan kawasan dan investasi. Adapun empat kedeputian yang mendampingi Rudi yakni kedeputian pertama membidangi administrasi dan keuangan yang dijabat Wahjoe Triwidjo Koentjoro.
Kemudian kedeputian kedua yang membidangi kebijakan strategis dijabat Kepala Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Enoh Suharto Pranoto. Ia tidak dilantik secara langsung tapi sudah ditugaskan untuk mengembangkan KEK di Batam.
Kemudian kedeputian ketiga yang membidangi pengelolaan kawasan dan investasi dijabat Sudirman Saad. Kedeputian ini mengurus pertanahan, investasi, dan lainnya.
Sebelumnya kedeputian tiga mengurus soal aset-aset BP seperti bandara, pelabuhan, rumah sakit, dan lainnya. Tapi saat ini pengusahaan aset-aset tersebut pindah ke kedeputian empat yang membidangi pengusahaan yang dijabat Shahril Japarin.
Jadi Unit Mandiri
Di bawah kedeputian pengusahaan, aset-aset strategis BP Batam akan diubah menjadi unit-unit mandiri yang bertujuan untuk meningkatkan pemasukan pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Unit-unit tersebut antara lain unit pelabuhan, unit pelabuhan penumpang, unit air, unit bandara, dan unit rumah sakit.
Adapun sejumlah divisi yang kemungkinan diubah SOTK-nya antara lain Direktorat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Direktorat Promosi dan Humas dan lainnya yang dulunya berada di bawah kedeputian V.
”Struktur yang baru nanti memang akan mengubah beberapa aset BP Batam jadi unit usaha. Orientasinya profit. Jadi banyak yang akan dilebur mengikuti perampingan tersebut,” jelasnya.
Mengenai serah terima jabatan, Rudi mengatakan ditunda karena kepala BP yang lama masih ada beberapa tugas yang perlu diselesaikan.
”Jika tak ada masalah, Kamis kalau tak salah. Sekarang saya belum bisa banyak bicara karena beliau masih yang memimpin. Nanti kalau sudah serah terima baru saya bisa bicara,” katanya.
(*)