BERPAKAIAN Melayu warna-warni, dipadankan jilbab hitam dengan pemanis bunga di kepala sebelah kanan, seribu siswi sekolah dasar menari jogi. Bersama para pelajar, tampil Mak Normah, seniman melayu Batam yang kini berusia 80 tahun.
Tarian khas masyarakat Melayu yang dibawakan secara massal di Dataran Engku Putri, Rabu (11/12) malam, menjadi pembuka perhelatan Kenduri Seni Melayu (KSM) 2019.
KSM merupakan agenda kebudayaan yang rutin digelar tiap tahun oleh Pemerintah Kota Batam sejak 1999.
Seperti beberapa tahun terakhir, KSM ke-21 ini juga dilaksanakan sejalan dengan perayaan Hari Jadi Batam ke 190 tahun. Panggung seni yang menghadirkan ratusan peserta dari dalam dan luar negeri ini diadakan selama tiga hari, Rabu-Jumat (11-13/12).
Malam pembukaan KSM 2019 berlangsung meriah. Selain penampilan jogi massal, juga ada tarian Legenda Pulau Putri persembahan dari sanggar tari Kota Batam serta tari sekapur sirih dari Sanggar Wan Sendari binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata mengatakan KSM tahun ini kembali diikuti peserta dari negara serumpun. Seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Kazakhstan, hingga Rusia. Juga peserta dari dalam negeri, mulai dari Aceh hingga pulau Jawa.
Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Nyat Kadir pada kesempatan ini menyampaikan selamat ulang tahun kepada Kota Batam.
“Saya juga ingin menyaksikan Kenduri Seni Melayu yang sudah berusia 21 tahun. Yang pertama kali digelar setelah pertemuan negara-negara Melayu. Terima kasih kepada Wali Kota setelah saya yang secara konsisten melaksanakan acara ini dan semakin baik dari tahun ke tahun. Selamat kepada semua pekerja seni, teruslah berkarya,” tutur anggota DPR RI daerah pemilihan Kepulauan Riau ini.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad yang didapuk membuka acara malam ini. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga KSM. Karena tak mudah menjaga keberlangsungan acara kebudayaan seperti ini.
Kegiatan ini menurutnya, juga menjadi bentuk keberpihakan pada kesenian dan bentuk kepedulian penggiat seni untuk selalu tunak berkhidmat memberi kontribusi terhadap seni melayu.
“Tahun ini enam negara. Mudah-mudahan kita bisa menghadirkan seluruh negara di semenanjung ini. Pak Kadis Pariwisata mengatakan tahun depan KSM akan menjadi event agenda nasional,” kata dia.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada delegasi dari negara-negara serumpun.
Tahun depan ia mengajak untuk membawa delegasi lebih banyak lagi. Begitu juga untuk delegasi dari berbagai daerah di dalam negeri.
“Kepada seluruh delegasi kami haturkan terima kasih untuk kontribusinya,” ujar Amsakar.
Pada saat bersamaan, masih dalam rangkaian Hari Jadi Batam ke-190, juga diadakan International Batam Expo 2019. Pameran produk usaha mikro kecil menengah dan ekonomi kreatif ini akan berlangsung hingga 15 Desember di Dataran Engku Putri.
*(zhr/GoWestId)/ Disbudpar Batam