Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    PT Pertamina Naikkan Harga BBM Nonsubsidi per 1 Juli 2025, Harga Baru di Kepri Termasuk Batam
    13 jam lalu
    Truk Pengangkut Pasir Tabrak Dua Mobil di Batam
    13 jam lalu
    Penumpang Super Air Jet Meninggal Dalam Penerbangan Semarang-Batam
    13 jam lalu
    BP Batam Jalin Kerja Sama Strategis dengan Port of Antwerp-Bruges
    13 jam lalu
    Penataan Infrastruktur Jalan di Batam; Akan Ada Jalur Khusus Roda Dua, Truk dan Bus
    13 jam lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Proses SPMB SD Selesai, Pemko Batam Cari Solusi Calon Siswa Tak Tertampung
    3 hari lalu
    Pemberlakuan Jam Malam untuk Pelajar di Tanjungpinang Mulai Tahun Ajaran 2025/2026
    4 hari lalu
    Bandar Rhio Tanjungpinang, Juli 1846
    7 hari lalu
    Bakul Gedhe dan Bakul Cilik
    7 hari lalu
    Batam Jadi Pilot Project Program Transisi Energi Berkelanjutan
    7 hari lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Taman Rusa Sekupang, Batam
    2 hari lalu
    Raja Ja’far Ibn Raja Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda Riau VI)
    2 hari lalu
    Pulau Citlim, Karimun
    4 hari lalu
    Pulau Pekajang, Lingga
    2 minggu lalu
    Pulau Combol (Tjombol)
    4 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    “Segudang Masalah Nelayan di Perairan Teluk Belian” | NGOBROL EVERYWHERE (Full)
    7 bulan lalu
    17
    Ngobrol Everywhere | Nelayan Bengkong dan Segudang Masalahnya
    7 bulan lalu
    Hunting Photo Malam di Washington, DC
    11 bulan lalu
    “Monumen Iwo Jima”
    12 bulan lalu
    #Full “Berkah Qurban di Kandangberkah.id ” | NGOBROL EVERYWHERE ❗
    1 tahun lalu
  • Sudah Punya Akun?
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Menyimak: Temasek di Masa British East India Company
Sebar
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
Histori

Temasek di Masa British East India Company

Admin
Editor Admin 2 tahun lalu 1.7k disimak
Sebar
274
SEBARAN
ShareTweetTelegram

“TEMASEK” adalah nama lama untuk Singapura. Nama ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti “tempat air”. Singapura dahulu dikenal sebagai Temasek karena letaknya yang berdekatan dengan selat dan memiliki banyak sungai dan danau.

Daftar Isi
Singapura di periode British East India Company (1819 – 1858)Singapura Paska British East India Company

“Temasek” juga bisa berarti “tasik”. Beberapa yang lain menganalogikannya sebagai “kota air”. Seiring waktu, nama Temasek menjadi identitas bagi Singapura sebagai kota-negara kecil yang berkembang menjadi salah satu pusat bisnis dan keuangan di Asia.

Menurut catatan National Museum of Singapore Temasek pertama kali disebutkan dalam naskah-naskah bernama “Sejarah Melayu” pada abad ke-14. Dalam naskah itu, Temasek digambarkan sebagai sebuah kota maritim yang penting dan kaya.

Temasek pada masa lalu adalah sebuah kota kecil yang mulai berkembang pada abad ke-14. Kemudian berkembang sebagai sebuah pelabuhan yang penting bagi perdagangan antara Asia dan wilayah lain di sekitarnya. Pada awalnya, Temasek dihuni oleh suku Melayu, namun kemudian mulai dikunjungi oleh pedagang dari China, India, dan negara-negara lain di Asia.

Pada tahun 1613, Singapura pertama kali dikunjungi oleh Belanda, yang membentuk sebuah basis perdagangan di pulau. Meskipun demikian, pengaruh Belanda di Singapura tidaklah besar. Kota Temasek tetap merupakan pusat perdagangan penting bagi wilayah tersebut.

Peta lama jalur selat Malaka, Jacques-Nicolas Bellin Map of the Straits of Malacca

Pada abad ke-19, Temasek mengalami transformasi besar dengan datangnya British East India Company. Perusahaan dagang asal Inggris itu memasuki Singapura pada tahun 1819, setelah Sir Thomas Stamford Raffles, seorang pejabat perusahaan tersebut, mengunjungi pulau dan melihat potensinya sebagai entrepot perdagangan penting bagi wilayah Asia dan dunia lain. Setelah itu, Raffles membuat perjanjian dengan Sultan Hussein Shah dari Johor untuk membentuk sebuah koloni di pulau.

Pada tahun 1824, British East India Company membentuk sebuah koloni di Singapura dan memulai proses pembangunan kota Temasek. Koloni ini menjadi sebuah entrepot penting bagi perdagangan antara Asia dan dunia lain, dan kota Temasek mulai berkembang menjadi kota modern.

Singapura di periode British East India Company (1819 – 1858)

SINGAPURA di masa British East India Company (tahun 1819 hingga 1858) adalah sebuah koloni yang sedang berkembang dan memiliki peran penting dalam perdagangan antara Asia dan dunia lain. British East India Company memulai proses pembangunan kota Temasek, dengan fokus pada peningkatan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan bangunan publik. Kota ini menjadi entrepot penting bagi perdagangan, dengan pedagang dan pelaut dari berbagai negara, seperti China, India, dan negara-negara lain di Asia, yang datang untuk berdagang.

Bendera British East India Company, wikipedia. Foto disediakan oleh GoWest Indonesia

British East India Company atau juga dikenal sebagai East India Company adalah sebuah perusahaan saham gabungan yang didirikan pada tahun 1600 di Inggris. Perusahaan ini biasa disebut juga sebagai English East India Company (sebelum tahun 1707) dan British East India Company setelah Act of Union 1707 disahkan. Adapun sebutan nonformalnya yaitu John Company, Company Bahadur, atau The Company.

Perusahaan ini dibentuk dengan tujuan untuk melakukan perdagangan di kawasan Samudera Hindia dan Asia Tenggara. Awalnya EIC melakukan aktivitas perdagangannya di wilayah anak benua India dan Asia Tenggara, namun akhirnya mereka memperluas perdagangan dengan Qing di China.

Walaupun hanyalah sebuah perusahaan, tetapi perusahaan itu tidak hanya melakukan perdagangan saja. East India Company juga menguasai sebagian besar anak benua India, menjajah sebagian Asia Tenggara, dan membangun koloni di Hong Kong setelah Perang Candu Pertama. Mereka juga membuat pos perdangan dan membangun koloni di Residen Teluk Persia, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Uni Emirat Arab.

Raffles memilih Temasek, sebuah pulau kecil di ujung Semenanjung Malaya, dengan pertimbangan perusahaannya memerlukan pengaruh yang kuat di jalur Selat Malaka yang kala itu juga dalam pengaruh Belanda.

Raffles melihat sebuah desa kecil di tepi sungai dengan rumah-rumah kayu di atas panggung, orang-orang yang tinggal di perahu, rawa-rawa, dan bukit-bukit berhutan di luarnya. Satu-satunya struktur penting adalah istana Temenggong yang mungkin merupakan rumah kayu besar.

Ketika Raffles mendarat di Singapura pada tahun 1819, pulau itu hanyalah bayangan kerajaan Singapura yang dulunya mulia. Raja terakhir kerajaan Singapura atau Temasek, Parameswara melarikan diri ke Malaka pada tahun 1398 untuk menghindar dari kejaran tentara Jawa.

Masuknya British East India Company ke Temasek, membuat pulau strategis itu berubah nama menjadi Singapura secara lebih luas. Pada tahun 1819, Raffles membuat perjanjian dengan Sultan Hussein Shah dari Johor dan membentuk sebuah perjanjian perdamaian dengan kerajaan tempatan.

Temasek yang kemudian mulai dikenal sebagai Singapura, menjadi tempat bagi berbagai kebudayaan dan tradisi, dengan masyarakat yang beragam dan keragaman etnis yang kuat. Kota Temasek menjadi pusat perdagangan dan bisnis, serta memiliki kehidupan sosial dan budaya yang aktif.

Lukisan sudut pulau Temasek saat awal dibangun oleh Rafles, theeastindiacompany.com

Namun, masa British East India Company juga dikenal dengan masa yang kurang stabil, dengan sering terjadi konflik antar kelompok etnis dan ras, serta masalah-masalah sosial dan politik. Walau demikian, periode ini merupakan masa penting dalam sejarah Singapura, karena membentuk dasar bagi perkembangan dan pembangunan kota yang terus berlanjut hingga sekarang.

Pada tahun 1824, British East India Company menyerahkan kontrol Singapura kepada pemerintah Inggris, dan kota ini terus berkembang menjadi sebuah koloni Inggris yang maju. Setelah tahun 1858, peran British East India Company di Singapura semakin berkurang, dan Singapura menjadi sebuah koloni Inggris sepenuhnya. Koloni ini tetap menjadi entrepot penting bagi perdagangan dan ekonomi wilayah Asia hingga tahun 1959, ketika Singapura menjadi sebuah negara bebas dan merdeka.

Sebelum tahun 1858, Singapura memperoleh sebagian besar pendapatannya dari perdagangan dan pelabuhan. Temasek, seperti yang disebutkan dalam catatan sejarah, adalah salah satu entrepot penting bagi perdagangan antara Asia dan dunia lain. Kota ini menarik pedagang dan pelaut dari berbagai negara, seperti China, India, dan negara-negara lain di Asia, yang datang untuk berdagang.

Pendapatan kota juga didapat dari berbagai sumber lain, seperti pajak, retribusi, dan bea masuk. Berbagai produk dari seluruh dunia, seperti rempah-rempah, tekstil, dan barang-barang lain, diterima dan diekspor melalui pelabuhan Singapura. Kota juga memainkan peran penting dalam perdagangan antar Asia dan dunia lain, sebagai tempat bagi pedagang dan pelaut untuk berkumpul, bertukar informasi, dan melakukan transaksi bisnis.

Singapura Paska British East India Company

Setelah tahun 1858, Singapura menjadi sebuah koloni Inggris dan terus berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan dan bisnis penting di Asia. Pemerintah Inggris memperluas infrastruktur dan memulai program pembangunan, termasuk pembangunan pelabuhan dan jalan raya, serta memperkenalkan berbagai produk dan teknologi baru ke koloni.

Singapura saat menjadi koloni Inggris pada abad 18, cnn.com

Perekonomian Singapura terus berkembang, dan kota ini menjadi salah satu entrepot penting bagi perdagangan antara Asia dan dunia lain. Pada tahun 1959, Singapura menjadi sebuah negara bebas dan merdeka, dan mulai membangun identitas nasional dan pemerintahan yang kuat.

South Bridge Road Singapura pada tahun 1965, wikipedia

Setelah independensi, Singapura terus berkembang dan mengalami transformasi menjadi sebuah negara modern, maju, dan kaya. Ekonomi negara terus tumbuh dan berkembang, dan Singapura menjadi salah satu pusat bisnis dan finansial penting di Asia. Negara ini juga terus memperluas hubungan dengan negara-negara lain di dunia, membangun infrastruktur modern dan memperkenalkan berbagai inisiatif pembangunan yang inovatif untuk memastikan pertumbuhan dan kemajuan berkelanjut.

Pada masa lalu, Temasek juga dikenal sebagai sebuah kota yang penuh dengan kebudayaan dan tradisi, dengan masyarakat yang beragam dan keragaman etnis yang kuat. Kota ini menjadi tempat yang sangat penting bagi sejarah dan kebudayaan Singapura.

Seiring dengan berjalannya waktu, nama Temasek mulai tergeser oleh nama Singapura yang lebih populer dan umum digunakan saat ini. Namun, nama Temasek masih sering digunakan sebagai bagian dari sejarah dan budaya Singapura.

(ham)

Pilihan Artikel untuk Anda

Bandar Rhio Tanjungpinang, Juli 1846

Bakul Gedhe dan Bakul Cilik

Pulau Pekajang, Lingga

Dorong Kerjasama Danantara dan Temasek, Prabowo Berharap Bisa Membantu Pengembangan KEK BBK

Pria WNA Ditemukan Tewas di Batam, Polisi Selidiki Kasusnya

Kaitan History, inggris, sejarah, singapore, singapura, temasek
Admin 12 Februari 2023 12 Februari 2023
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya 5 Keunggulan Batam dibanding Kota Lain
Artikel Selanjutnya Pulau Penyengat dan Gurindam Dua Belas
Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

PT Pertamina Naikkan Harga BBM Nonsubsidi per 1 Juli 2025, Harga Baru di Kepri Termasuk Batam
Artikel 13 jam lalu 119 disimak
Truk Pengangkut Pasir Tabrak Dua Mobil di Batam
Artikel 13 jam lalu 171 disimak
Penumpang Super Air Jet Meninggal Dalam Penerbangan Semarang-Batam
Artikel 13 jam lalu 163 disimak
BP Batam Jalin Kerja Sama Strategis dengan Port of Antwerp-Bruges
Artikel 13 jam lalu 146 disimak
Penataan Infrastruktur Jalan di Batam; Akan Ada Jalur Khusus Roda Dua, Truk dan Bus
Artikel 13 jam lalu 171 disimak

POPULER PEKAN INI

Polsek Bengkong Tangkap Pria Pelaku Pencabulan Anak Di Bawah Umur
Artikel 5 hari lalu 441 disimak
Kapal Pompong Tenggelam di Selat Nenek, 8 Orang Anggota Tim Sepakbola Masih Dalam Pencarian
Artikel 6 hari lalu 398 disimak
Bandar Rhio Tanjungpinang, Juli 1846
Histori 7 hari lalu 394 disimak
Gubernur Kepri Janji Proyek Estuari DAM Teluk Bintan Tak Tenggelamkan Pemukiman
Artikel 7 hari lalu 330 disimak
Bakul Gedhe dan Bakul Cilik
Catatan Netizen 7 hari lalu 317 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?