ANGKA Positivity rate Covid-19 di Indonesia memang terus menurun dan menunjukkan perbaikan. Giat vaksin Covid-19 pun masih terus digalakkan guna tercapainya herd imunity dan mencegah berbagai kemungkinan gelombang baru, sehingga sudah terlindungi.
Sederet nama-nama vaksin Covid-19 bisa kita pilih, mulai dari Sinovac, Coronavac, Moderna, hingga Pfizer. Vaksin-vaksin tersebut tentunya memiliki fungsi yang sama dalam mengatasi virus Corona, tapi memiliki tingkat efikasi yang berbeda-beda.
Vaksin Covovax Kantongi Izin BPOM
Nah, hari ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan vaksin Covid-19 yang dibuat oleh India yaitu Covovax mendapatkan izin penggunaan darurat vaksin virus Corona bagi perusahaan farmasi Novovax dengan merek dagang Covovax.
Hasil Uji Klinis Vaksin Covovax
Covovax diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt.Ltd., India (SII) yang sudah melakukan uji preklinik dan uji klinik di beberapa negara. Izin yang dikeluarkan BPOM tersebut tentunya sudah bedasarkan hasil uji vaksin Covovax yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO). Efikasi vaksin Covovax ini mencapai 89,7 persen hingga 90,4 persen pada semua kasus Covid dengan berbagai tingkat keparahan.
Hasil uji klinis 2/3 tersebut mengacu pada hasil pengamatan selama tujuh hari pasca pemberian vaksin Covovax dosis kedua pada usia dewasa 18 tahun hingga lebih dengan status imun negatif.
Sementara pada kasus keparahan sedang-berat, vaksin Covovax memiliki efikasi 86,9 hingga 100 persen. Sedangkan pada usia lanjut pada fase uji klinik ke-3 mencapai 88,9 persen.
Dosis dan Efek Samping Vaksin Covovax
Vaksin Covovax bisa digunakan oleh usia 18 tahun ke atas dengan dua kali dosis dan interval 21 hari. Covovax biasanya memiliki efek samping pada umumnya yaitu ringan-sedang. Mulai dari nyeri lokal, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, hingga demam.
Nah, itu dia informasi mengenai vaksin Covovax yang sudah kantongi izin BPOM, seperti yang dilansir dari CNN Indonesia. Jika vaksin ini sudah digalakkan di Indonesia jangan ragu untuk menggunakannya ya, karena telah terbukti aman dan teruji klinik sampai memiliki efikasi sebesar 90,4 persen.
(*/iwa)