OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Kepri menggelar media gathering bertemakan “Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu Tahun 2022” di Hotel Radison, Batam Centre, Senin (7/11). Tujuan dari kegiatan ini yakni meningkatkan literasi dan inklusi industri jasa keuangan khususnya pasar modal.
“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangkaian peringatan 45 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia yang mengangkat tema menuju ekonomi tangguh, stabil dan berkelanjutan,” kata Kepala OJK Perwakilan Kepri, Rony Ukurta Barus.
Adapun narasumber yang hadir dalam acara ini yakni Ona Retnesti Swaminingrum yang menjabat sebagai Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A OJK.
“Sepanjang 2022, kinerja Pasar Modal Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang positif. Bahkan di kuartal III 2022, pertumbuhan IHSG maupun nilai kapitalisasi pasar telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni di level 7.318,016 per 13 September dan nilai kapitalisasi pasar menyentuh Rp 9.569 triliun per 15 September 2022,” paparnya.
Meskipun beberapa indikator pasar modal menunjukkan peningkatan kinerja secara umum, namun kinerja reksa dana masih mengalami sedikit penurunan.
“Sampai dengan 2 November 2022, total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana menurun sebesar 10,34 persen dari Rp 578,44 triliun per 30 Desember 2021 menjadi Rp 518,64 triliun. Sementara itu, total Asset Under Management juga mengalami penurunan sebesar 2,60 pesen dari sebelumnya sebesar Rp 850,73 triliun menjadi Rp 828,62 triliun,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan pasar modal yang teratur, wajib dan efisien, OJK telah menetapkan 5 pilar arah pengembangan pasar modal, yakni akselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien.
Lalu, kselerasi program yang berkaitan dengan keuangan berkelanjutan. Penguatan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan yang sejalan dengan best practice dan market conduct. Peningkatan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan konsumen, serta memperkuat layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan dan peningkatan kepercayaan masyarakat.
Dengan adanya program media gathering bersama wartawan ini, OJK berharap dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi di pasar modal Indonesia khususnya di Kepri, sehingga masyarakat akan merasa aman dan nyaman dalam berinvestasi di Pasar Modal Indonesia (leo).