RIBUAN buruh akhirnya turun ke jalan untuk menentang putusan nilai UMK Batam dan UMP Kepri tahun 2022, Senin (6/12/2021). Sejak pagi, para buruh sudah berkelompok di beberapa titik kumpul untuk melanjutkan aksi.
Sekira pukul 08:00 WIB pagi, buruh sudah berkumpul di depan kawasan Panbil, Mukakuning, Batam. Ada juga yang berkumpul di depan kawasan industri Tunas Batam Centre dan beberapa titik kumpul lain.
Aksi long march kemudian dilakukan dengan dipimpin oleh sebuah mobil orasi lengkap dengan speaker dan soundsystem. Di belakangnya, disusul para buruh menggunakan sepeda motor, kemudian ratusan buruh lainnya berjalan kaki sampai ke Stadion Temenggung Abdul Jamal.
Long march yang dilaksanakan para buruh ini mengakibatkan kemacetan di sepanjang Jalan Ahmad Yani yang mengarah ke Simpang Kepri Mall. Beberapa kendaraan yang tidak terlibat aksi demo tampak mengambil jalan di lajur kanan.
Mereka berasal dari berbagai sektor dan perusahaan yang berada di Batam. Ada yang dari kawasan Batam Centre, Mukakuning, Tanjunguncang hingga Kabil.
Orasi dalam aksi para buruh di Batam pada Senin (6/12/2021) berisi penolakan terhadap besaran UMK Batam dan UMP Kepri 2022 pun mereka teriakkan lantang melalui pengeras suara dari atas mobil komando.
Tuntutan buruh dalam aksi demo mereka yaitu, meminta Gubernur Kepri mencabut kasasi dan mematuhi putusan PTUN Tanjungpinang dan PTUN Medan tentang UMP Kepri dan UMK Batam tahun 2022.
Selain itu, meminta Gubernur Kepri untuk merevisi SK nomor 1373 tahun 2021 tentang UMK 2022. Dalam SK tersebut ditetapkan UMK Batam tahun 2022 naik sebesar 4.186.359, hanya naik sekitar Rp 35 ribu dari tahun sebelumnya.
“Hanya naik cuma Rp 35 ribu, harusnya naik 3 persen atau naik Rp 120 ribu,” ujar Suprapto, Pangkorda Garda Metal FSPMI Batam dari atas mobil komando.
Orator demi lainnya menyampaikan bahwa perjuangan mereka untuk kenaikan UMK tidak akan mudah, maka mereka akan berencana untuk menginap di lokasi demo jika Gubernur Kepri tidak memenuhi permintaan mereka.
(*/nes)