VOLUME kargo angkutan udara domestik di Batam selama Mei 2025 mengalami penurunan yang cukup signifikan, hingga sebesar 41 persen lebih.
Badan Pusat Statistik (BPS Batam), dalam keteranganya menyebutkan bahwa jumlah bongkar kargo domestik mencapai 1.280,14 ton, turun 31,47 persen dibandingkan bulan April 2025.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penurunannya bahkan mencapai 41,89 persen dari 2.203,03 ton.
Sementara itu, jumlah kargo domestik yang dimuat pada Mei 2025 tercatat sebanyak 1.089,05 ton, atau menurun 36,71 persen dibandingkan April 2025. Namun jika dibandingkan dengan Mei 2024, justru mengalami peningkatan signifikan sebesar 64,13 persen.
“Penurunan aktivitas bongkar-muat kargo udara domestik ini bisa mencerminkan perubahan pola distribusi barang atau beralihnya preferensi angkutan,” jelas Kepala BPS Batam, Eko Aprianto dalam keteranganya, Selasa (22/7/2025).
Untuk angkutan udara internasional, jumlah muat kargo pada Mei 2025 tercatat sebesar 223,82 ton. Angka ini melonjak drastis sebesar 656,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sebaliknya, jumlah bongkar kargo internasional mengalami penurunan tajam sebesar 67,62 persen, hanya tercatat 19,45 ton.
Di sisi lain, aktivitas angkutan laut justru menunjukkan tren kenaikan. Jumlah barang yang dibongkar dari angkutan laut domestik selama Mei 2025 mencapai 961.405 ton, naik 40,57 persen dibandingkan April 2025.
Jika dibandingkan dengan Mei 2024, jumlah ini naik 32,33 persen dari 726.528 ton.
Jumlah barang yang dimuat dari angkutan laut domestik juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 46,77 persen dari bulan sebelumnya, dengan total 303.840 ton. Jika dibandingkan dengan Mei 2024, kenaikan tercatat sebesar 24,07 persen.
Untuk angkutan laut internasional, jumlah barang yang dibongkar juga mengalami peningkatan sebesar 33,05 persen dibanding April 2025, menjadi 468.153 ton. Jika dibandingkan dengan Mei 2024, angka ini naik signifikan sebesar 53,73 persen.
Namun, jumlah barang yang dimuat untuk pengiriman internasional justru menurun. Pada Mei 2025 tercatat hanya 171.400 ton, turun 45,27 persen dibanding April 2025. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penurunannya mencapai 52,42 persen dari 360.209 ton.
“Tren ini menunjukkan bahwa aktivitas ekspor dari Batam melalui laut mengalami penurunan tajam, meskipun impor justru meningkat cukup tinggi,” pungkasnya. (*)