PERMAINAN tradisional Kaki Bajang atau biasa disebut Egrang menjadi salah satu kebudayaan Melayu klasik. Untuk melestarikannya di tengah masyarakat Batam, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam menampilkannya pada iven Education Fair Nongsa Point Marina, di Mega Mall Batam Centre, Selasa (21/6).
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata mengatakan bahwa betapa pentingnya melestarikan permainan khas seperti Kaki Bajang ini.
“Kita mendorong hotel, bukan menjual kamar saja tetapi saat iven ada atraksi budayanya,” terangnya.
Ia mengapresiasi inisiatif Nongsa Point Marina yang mampu menampilkan kearifan lokal pada acaranya. Menurutnya, dengan adanya atraksi kebudayaan tersebut dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
“Sekarang wisman sudah mulai berdatangan, lewat iven kita promosikan budaya kita,” ucapnya.
Berbicara tentang budaya, ada hal-hal yang perlu diketahui masyarakat yakni pemajuan dan pelestarian.
Pedomannya berasal dari 10 Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.
Wujud dari pelestarian tersebut yakni upaya untuk mempertahankan budaya tetap sebagaimana adanya. Sedangkan pemajuan sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
“Kaki bajang ini harus ada objek pemajuannya. Pelestariannya sudah kita bawa ke mall, pemajuannya mungkin nanti ada kompetisi, biasanya dari bambu kita buat dari kayu sehingga kakinya nyaman,” tegasnya.
Kabid Kebudayaan Disbudpar Batam, Muhammad Zen mengatakan Kaki Bajang merupakan jenis permainan rakyat, yang termasuk dalam PPKD. Permainan ini mengunakan sepasang kayu atau bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak.
“Permainan Kaki Bajang terbuat dari kayu, ada pijakannya. Fungsi tangan kiri mengangkat kayu, begitu juga tangan kanan,” terangnya.
Selain hasil karya sendiri, permainan tradisional seperti ini dapat memberikan dampak yang baik bagi tubuh, seperti melatih keseimbangan, konsentrasi, tidak emosi. Lebih seru lagi, permainan dapat dilakukan secara berkelompok.
“Bermain sekaligus belajar dan bersosialisasi,” ujarnya (leo).