WARGA Batumerah dan Tanjungsengkuang, Batam mendatangi DPRD Batam untuk mengadukan masalah suplai air bersih yang tidak stabil, Senin (8/9/2025).
Wakil Ketua I DPRD Batam, Aweng Kurniawan, mengapresiasi pendekatan musyawarah yang diambil oleh masyarakat, alih-alih melakukan aksi demonstrasi dalam persoalan ini.
“Kami sangat menghargai kedatangan warga. Mereka memilih berdialog untuk mencari solusi bersama,” sebut Aweng.
Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas sosial di Batam, terutama di masa pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19, guna menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Dalam pertemuan tersebut, DPRD, BP Batam, dan PT Moya sepakat untuk segera mengambil langkah darurat. Tandon dan tangki air akan disediakan untuk memastikan kebutuhan air warga terpenuhi.
“Pengadaan tangki dan tandon harus segera dioptimalkan sebagai solusi sementara,” kata Aweng.
Di samping itu, rencana jangka panjang juga telah disusun. BP Batam dan PT Moya berencana untuk memasang pipa baru di kawasan Batuampar, yang diharapkan selesai pada Juli 2026.
“Dengan adanya pipa baru, distribusi air di Batuampar akan lebih efisien,” tambahnya.
Masyarakat dari kedua wilayah tersebut menyambut positif langkah-langkah yang diambil, namun mereka berharap agar distribusi air darurat tetap diperhatikan dalam beberapa bulan ke depan. Mereka juga meminta adanya koordinasi rutin dengan tokoh masyarakat setempat.
Aweng memastikan bahwa DPRD akan terus memantau perkembangan masalah ini hingga benar-benar teratasi.
“Kami akan memastikan semua pihak berperan aktif, agar solusi darurat dapat berjalan dan program jangka panjang dapat direalisasikan dengan baik,” tutupnya.
(dha)