- Warga di Pulau Rempang menggelar aksi tolak relokasi di pesisir pantai Sembulang Pasir Merah (21/7/2024).
- Mereka tetap menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City yang dikhawatirkan akan berdampak pada tempat tinggal dan mata pencaharian mereka.
- Aksi merupakan bentuk perlawanan warga terhadap upaya relokasi.
WARGA di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, menggelar lagi aksi demonstrasi tolak relokasi di pesisir pantai Sembulang Pasir Merah, Minggu (21/7/2024). Aksi ini merupakan bentuk penolakan mereka terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.
Mereka berasal dari berbagai kampung. Seperti Kampung Sembulang Hulu, Sembulang Tanjung, Sembulang Pasir Merah, Sembulang Camping, Sungai Buluh, Pasir Panjang, dan Sungai Raya, berkumpul untuk menyuarakan penolakan mereka.
Dalam aksi, mereka menyampaikan orasi-orasi lantang dan spanduk-spanduk yang menunjukkan tekad bulat warga untuk mempertahankan kampung halaman mereka.
Seorang warga Sembulang Camping bernama Bakir, memimpin aksi dengan orasi penuh semangat.
“Tolak relokasi, tolak investasi jahat! Kami warga Rempang, tetap menolak relokasi. Harga mati! Kami tidak akan meninggalkan kampung halaman kami, di kampung ini kami dilahirkan, di kampung ini kami mati!” teriaknya.
Salah satu poin tuntutan mereka adalah meminta pemerintah untuk mencabut Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City. Mereka yakin bahwa tanpa proyek tersebut, warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan dan petani, akan tetap sejahtera di Pulau Rempang.
Aksi tolak relokasi ini bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh warga di sini Mereka mengaku telah berulang kali menyuarakan penolakan, namun tidak pernah mendapat tanggapan yang memuaskan.
“Rasa saya sudah cukup banyak, tapi tidak pernah ada tanggapan sama pemerintah. Kami mau kampung kami tetap ada,” ungkap Bakir.
Sementara itu, warga Sembulang Pasir Merah, Nia, menegaskan kembali penolakan mereka terhadap relokasi akibat PSN Rempang Eco City.
“Kami tidak pernah takut apapun bentuk kezaliman anda. Orang BP Batam atau orang luar BP Batam kami akan melawan, rela mati kami di sini. Relokasi harga mati! Investasi, kami akan menolak, selama investasi itu tidak jelas,” tegasnya.

Aksi tolak relokasi ini diakhiri dengan pembagian sayur dan buah-buahan gratis dari para petani Pulau Rempang kepada para peserta aksi. Hal ini menunjukkan semangat persatuan dan gotong royong warga dalam mempertahankan tanah air mereka.
(dha)