KEPALA Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Tengku Said Arif Fadillah, mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri mengusulkan 24 kawasan di lima kabupaten dan kota ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar ditetapkan sebagai Kampung Perikanan Budidaya.
“24 kawasan yang berada di pulau-pulau tersebut berada di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Lingga, dan Kota Batam,” kata Arif di Tanjungpinang, Jumat (21/10/2022).
Mantan Sekda Kepri itu mengungkapkan kawasan yang diusulkan sebagai Kampung Perikanan Budidaya di Bintan, yakni Pengujan, Penaga, Pangkil dan Tembeling. Sedangkan di Karimun ada Sugi, Nyiur Permai, Kerban dan Moro.
Kemudian, kawasan lainnya di Karas, Sijantung, Galang Baru, Abang, Rempang, Cate, Setokok, Buluh, Batu Legong, Temoyong, Bulang Lintang dan Pantai Gelam berada di wilayah Batam.
Sedangkan di Anambas, kawasan yang diusulkan sebagai Kampung Perikanan Budidaya, yakni Air Senah, Piabung dan Batu Belah, sedangkan di Lingga berada di kawasan Kote, Pelakak dan Busung Panjang.
Komoditas yang dikembangkan dalam Kampung Perikanan Budidaya tersebut tidak sama. Pengembangan komoditas tersebut berdasarkan hasil penelitian, bergantung pada karakteristik kawasan pesisir tersebut.
“Budidaya tidak selalu terkait ikan, bisa saja rumput laut. Ini tergantung potensi yang dimiliki masing-masing kawasan,” ujar Arif.
Di Bintan, misalnya DKP Kepri mengusulkan pengembangan budidaya ikan bakal bintang, sedangkan di Anambas ikan kerapu. Di Karimun dan Lingga lebih cocok dikembangkan budidaya rumput laut.
Sementara di Batam, menurut dia, layak dikembangkan budidaya ikan kerapu dan ikan kakap.
“Jangan anggap Batam itu hanya sebagai kota industri, melainkan juga potensial menghasilkan ikan kerapu dan ikan kakap terbesar di Kepri jika dikelola secara maksimal,” ucapnya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan empat kawasan di Kepri sebagai Zona I Kampung Nelayan Maju. Empat kawasan itu, yakni Teluk Bakau di Bintan, Sedanau di Kabupaten Natuna, Senggarang di Tanjungpinang, dan Kepulauan Posek di Lingga.
Arif menyebutkan jumlah nelayan di empat kawasan itu mencapai 82.912 orang dan 1.139 kelompok usaha bersama. “Di empat kawasan itu terdapat 214 koperasi,” ungkapnya.
(*)
Sumber: Antara