ORGANISASI Amatir Radio Indonesia (ORARI) Lokal Batam, Kepulauan Riau, baru saja merayakan ulang tahun yang ke-40. Usia yang tak lagi terbilang muda untuk sebuah organisasi nonprofit yang berdiri sejak 1983, tepatnya pada 28 September, sampai saat ini.
Ketua ORARI Lokal Batam Wahyuadi YE5SX, saat perayaan milad organisasinya mengatakan, bahwa saat ini, masa dimana teknologi digital telah berkembang sangat pesat, keberadaan ORARI pun sempat mengalami pasang surut.
“ORARI Lokal Batam yang sama-sama kita cintai ini genap berusia 40 tahun. Pada tahun yang ke-40 ini kita telah memasuki era kemajuan teknologi informasi dan perkembangan alat komunikasi yang sangat pesat, dan keberadaan ORARI Lokal Batam sempat mengalami masa surut, namun sebagai cadangan nasional dibidang komunikasi radio, terutama dalam kondisi bencana, keberadaan ORARI Lokal Batam sangatlah diperlukan,” ujarnya, Sabtu (7/10/2023) malam.

Walau tetap menggunakan alat komunikasi radio konvensional, bukan berarti bahwa anggota ORARI tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi dan alat-alat komunikasi modern.
“Tujuan ORARI adalah mewujudkan amatir radio yang berpengetahuan dan terampil di bidang komunikasi radio dan teknik elektronika radio, untuk diabdikan bagi kepentingan bangsa dan negara. Sedangkan kegiatan amatir radio adalah kegiatan latih diri, saling berkomunikasi dan melakukan eksperimen dibidang teknik radio,” ujar dia.
Dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan selama 40 tahun perjalanan ORARI Lokal Batam, tentu masih banyak yang belum memuaskan. Katanya, semua permasalahan yang dihadapi tidak mungkin dapat teratasi sekaligus. Semua yang menjadi harapan tidak mungkin dapat dicapai bila kita tidak bersatu dan bahu-membahu membangun serta terus berjuang untuk meningkatkan kemampuan kita masing-masing.
“Pada peringatan Hari Ulang Tahun ORARI Lokal Batam yang ke-40 ini, kita perlu melakukan introspeksi terutama sudah sejauh mana kita dapat memelihara tali persaudaraan diantara kita dalam bergiat di ORARI Lokal Batam,” tuturnya.

ORARI Lokal Batam yang beranggotakan kurang lebih 270 orang ini terdiri dari berbagai latar belakang suku, agama, golongan, usia dan pendidikan, bila dapat terus memelihara tali persaudaraan tentu dapat menjadi perekat persatuan kita yang akhir-akhir ini sedang diuji oleh berbagai isyu mengenai perpecahan.
“Saya percaya, dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh, dengan disiplin yang tinggi, kita akan mampu meraih apa yang kita harapkan, dan dengan ketrampilan serta penguasaan ilmu pengetahuan, kita akan maju,” pungkas dia.
(ahm)





