Hubungi kami di

Dunia

41 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza, Termasuk Anak-anak

Terbit

|

Allaa Qadoum, anak perempuan berusia lima tahun yang tewas pada Jumat (5/8) akibat serangan Israel di Jalur Gaza. F. Dok. Reuters

SERANGAN Israel ke Jalur Gaza telah menyebabkan 41 orang warga Palestina meninggal dunia. Jumlah korban tewas tersebut termasuk dengan korban anak-anak.

Berdasarkan laporan AFP seperti dilansir detik.com, Senin (8/8/2022), Kementerian kesehatan wilayah Palestina, mengkonfirmasi bahwa empat anak ditemukan tewas di Gaza pada Minggu (7/8/2022).

AFP menyebut, pertempuran sengit telah berhari-hari terjadi antara Palestina dan Israel. Meski ada pembicaraan damai tentang gencatan senjata.

Sejak operasi militer Israel yang menargetkan posisi Jihad Islam dimulai pada hari Jumat (5/8/2022), total 41 warga Palestina “telah menjadi martir, termasuk 15 anak-anak dan empat wanita, dan 311 terluka” di seluruh Jalur Gaza, kata kementerian daerah kantong Palestina.

Peristiwa tersebut merupakan yang terburuk di Gaza sejak perang terjadi di tahun lalu. Yang menghancurkan wilayah yang dihuni sekitar 2,3 juta warga Palestina dan memaksa banyak warga Israel untuk mencari perlindungan.

BACA JUGA :  Melawan, Ukraina Deklarasikan Perang terhadap Rusia

Israel mengatakan perlu adanya operasi “pendahuluan” terhadap Jihad Islam. Sebab, kelompok itu telah merencanakan serangan yang akan segera terjadi setelah beberapa hari ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Gaza.

Jihad Islam bersekutu dengan Hamas tetapi sering bertindak secara independen. Keduanya masuk daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh sebagian besar Barat.

Diketahui, Hamas telah berperang empat kali dengan Israel sejak merebut kendali Gaza pada 2007, termasuk konflik Mei lalu.

Gencatan Senjata

Israel dan milisi Palestina, Jihad Islam, menyepakati gencatan senjata pada Minggu (7/8/2022), untuk mengakhiri perang yang sudah merenggut 41 nyawa dalam tiga hari belakangan.

Perwakilan Israel mengumumkan bahwa gencatan senjata mulai berlaku pukul 23.30 waktu setempat.

BACA JUGA :  IHSG Masih Tertekan Imbas Konflik Rusia-Ukraina

Seorang anggota senior Jihad Islam, Mohammd al-Hindi, menyatakan bahwa kesepakatan itu tercapai berkat bantuan mediasi Mesir.

“Pernyataan kesepakatan gencatan Senjata Mesir baru saja disepakati,” ujar Hindi, seperti dilansir AFP yang dikutip dari CNN Indonesia.

Hindi kemudian mengungkap bahwa melalui kesepakatan itu, Mesir juga berjanji bakal membantu pembebasan dua tahanan Palestina, yaitu Baseem al-Saadu dan Khalil Awawdeh.

Saadu merupakan tokoh senior sayap politik Jihad Islam. Kini, ia mendekam di tahanan di Tepi Barat. Sementara itu, Awawdeh merupakan salah satu anggota milisi Jihad Islam. Saat ini, ia juga meringkuk di tahanan Israel.

Kesepakatan ini mengakhiri perang antara Israel dan Jihad Islam yang sudah berkobar sejak Jumat pekan lalu.

(*)

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook