BERAKHIRNYA dualisme kepemimpinan di Kota Batam dinilai menjadi langkah maju. Akan memberi dampak pada perkembangan Batam sebagai kekuatan ekonomi di barat Indonesia.
Lebih dari itu, Kepala Badan Pengusahaan (BP) yang dipimpin oleh Walikota Batam secara ex-officio juga dapat memberi solusi atas masalah lahan yang telah terjadi puluhan tahun lamanya.
Ketua Rumpun Khazanah Warisan Batam (RKWB), Mazmur Ismail menuturkan, bagi RKWB kebijakan Kepala BP yang juga dijabat secara ex-officio oleh Walikota Batam, adalah ide brilian dari presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Masyarakat menantikan ex-Officio, itu akan mengkomandokan Pemkot sekaligus BP Batam oleh satu pemimpin saja,” kata Mazmur dalam pertemuan RKWB di Batam Centre, Batam pada Minggu (5/1).
Pembangunan infrastruktur jalan yang terus digesa, lanjut Mazmur, akan memberi dampak langsung pada perkembangan Batam. Dengan baiknya infrastruktur dan didukung oleh harmoninya kebijakan antara BP Batam dan Pemkot Batam, maka akan memberikan optimisme bagi masyarakat.
Hal positif lainnya, penghapusan dualisme di Batam melalui kebijakan ex-officio, sejalan dengan harapan RKWB yang terus berjuang menuntut legalitas lahan kampung tua di Batam. Dimana sudah ada 3 titik kampung tua yang mendapatkan sertifikat.
“RKWB berharap walikota Batam agar 2020 bisa melegalkan 34 titik kampung tua yang tersisa.
Saya yakin dalam waktu singkat akan diadakan pertemuan untuk mempercepat proses legalisasi,” kata Mazmur lagi.
*(bob/GoWestId)


