AKTOR Johny Indo sudah pergi untuk selama-lamanya. Jenazah Johny kini tengah disemayamkan di rumah duka di kawasan, Jalan Pembangunan, Mekarsari, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Minggu (26/1).
Jenazah aktor yang meninggal dalam usia 71 tahun itu, sebelumnya sempat ingin dimakamkan dengan proses kristen.
Namun, setelah melakukan diskusi dengan keluarga besar, jenazah Johny Indo akan dimakamkan dalam proses Islam, pada Senin (27/1), sekitar pukul 12.00 WIB, di TPU Selapajang Jaya, Tangerang.
“Iya sudah rembukan dari keluarga. Jadi ya namanya public figure, kita juga menghormati mereka juga dari pihak yang lain, juga mau pakai peti enggak apa-apa, tapi secara muslim. Kan pahlawan juga begitu (pakai peti) kan,” ucap cucu Johny Indo, Santa, dikutip dari kumparan, Minggu (26/1) sore.
Menurut Santa, keluarga dari istri kedua Johny juga sudah sepakat dengan penggunaan peti jenazah dalam proses pemakaman tersebut.
“Jadi ya enggak ada salahnya juga dia bilang, ‘Enggak apa-apa secara muslim, tapi kita pakai peti juga enggak masalah’. Pahlawan juga kan begitu, artis-artis juga begitu. Istri yang kedua juga ngomong begitu, jadi ya sudah kita sepakati,” imbuh Santa.
Aktor bernama lengkap Johanes Hubertus Eijkenboom, dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, (26/1) sekitar 07.42. WIB, di kediaman istri pertamanya, Stella Tiah, di kawasan Tangga Asem, Mekarsari, Tangerang, Banten.
Johny meninggal tanpa mengeluhkan sakit. Namun, beberapa minggu sebelum meninggal, ia sempat menjalani operasi hernia dan sempat jatuh di kediaman istri pertamanya itu.
Sebelum meninggal, kata Santa, Johny dikabarkan kembali ke keluarganya yang lama dan menganut agama yang dulu yakni kristen.
“Iya soalnya kan akhir-akhir ini, sudah beberapa bulan dia tinggal sama kita, sama keluarga. Terus juga sudah yang ngurusin istrinya langsung. Istrinya (pertama) pendeta kan. Dia juga menyatakan ikut kita lagi secara rohani,” kata Santa, Minggu (26/1).
Menurutnya, sang kakek telah kembali pulang ke istri pertamanya, Stella Tiah, selama kurang lebih 8 bulan yang lalu. Sehingga, istri Johny yang berprofesi sebagai pendeta itu, sempat ingin Johny dimakamkan secara kristen.
“Karena sudah enggak ada yang ngurusin dari sebelumnya, mau enggak mau istri pertama yang menentukan bahwa dia nantinya akan dimakamin secara apa,” ujar Santa.
Johny Indo diketahui pernah menikah dengan Stella Tiah, puluhan tahun silam. Dari pernikahannya itu, mereka dikaruniai lima anak.
Sementara itu, Johny memutuskan untuk pisah dengan Stella dan menikah dengan perempuan muslim bernama Dian Kurnila. Mereka lalu dikaruniai satu anak.
Pria kelahiran Garut, Jawa Barat itu memutuskan menjadi mualaf dan naik haji pada tahun 2002. Johny Indo kemudian berganti nama menjadi Umar Billah dan sempat berdakwah di beberapa tempat.
Riwayat Johny Indo
JOHNY Indo pernah amat tenar di Indonesia. Awalnya ia terkenal sebagai perampok toko emas di Jakarta dan sekitarnya pada era tahun 1970-an bersama kelompoknya, Pachinko.

Padahal, sebelumnya, Johny terlebih dulu berpose sebagai seorang fotomodel. Ia kerap tampil sebagai bintang iklan, seperti iklan obat batuk hingga produk rokok.
Nama Johny mencuat seketika usai merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat. Tak hanya sekali, Johny dan kawanannya saat itu mengulangi aksi yang sama sampai empat kali. Semua sasaran komplotan itu adalah toko emas.
Hasil rampokan tersebut lantas ia bagi-bagikan ke warga tak mampu di kawasan Jakarta Selatan, Utara, sampai Timur. Namun hal itu tak menghalangi aparat untuk meringkus Johny pada 1979.
Pengadilan menjatuhinya dengan hukuman penjara selama 14 tahun, 10 tahun atas kepemilikan senjata api, dan empat tahun karena perampokan.
Di kala menjalani hukuman tersebut, ia sempat melarikan diri pada tahun 1982. Pelarian yang hanya berusia 12 hari itu sempat jadi sensasi nasional, tetapi akhirnya Johny menyerahkan diri.
Baru setelah bebas, Johny mendapat kesempatan untuk bermain film. Uniknya, film itu bercerita tentang kehidupannya sendiri, bertajuk Johny Indo, Kisah Nyata Seorang Narapidana (1987). Dari sana, ia beranjak ke sejumlah judul lain seperti Badai Jalanan (1989), Misteri Cinta (1989), hingga tiga film di tahun 1991, yakni Ajian Ratu Laut Kidul, Misteri Ronggeng, serta Daerah Jagoan.
Setelah era 1990-an, nama Johny Indo cenderung meredup. Ia diketahui sempat menjadi mualaf, juga naik haji pada awal tahun 2000-an.
——————————
Sumber : KUMPARAN / CNN INDONESIA / WIKIPEDIA