PLT Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Isdianto mengatakan, arus masuk TKI asal Johor, Malaysia yang terus bertambah, menjadi tantangan bagi Provinsi Kepri dalam penanganan Covid-19. Terutama untuk Kabupaten Karimun, Kota Batam dan Tanjungpinang yang menjadi pintu masuk para TKI ini.
Dalam dua minggu terakhir tepatnya sejak 18 Maret hingga 1 April 2020 ini, ada sebanyak 35.993 TKI asal Johor yang masuk ke Indonesia melalui tiga daerah ini. Dari jumlah itu, sebanyak 57 persen merupakan TKI yang berasal dari luar Kepri. Angka ini diyakini akan terus mengalami peningkatan mengingat arus pemulangan TKI masih terus berlanjut.
“Kami sampaikan ke pak Menko (Menko Perekonomian dan Investasi) mohon sangat ini menjadi perhatian,” kata Isdianto sesuai melakukan teleconference bersama pemerintah pusat di Gedung Graha Kepri, Batam Centre, pada Kamis (2/4).
Dalam kesempatan tersebut, Isdianto juga menyampaikan kendala pemulangan para TKI yang berasal dari luar Kepri ini. Ia mengaku senang dengan tanggapan pemerintah pusat yang langsung menginstruksikan kepala daerah yang sebelumnya menolak kedatangan TKI asal daerah mereka, untuk menerim kedatangan pahlawan devisa ini.
“Menko ingatkan semua gubernur tidak menutup pintu bagi TKI yang akan pulang ke daerah asal, kita kesulitan seperti di Riau yang menutup akses. Warga kita sendiri sudah banyak, repot lagi kalau ngurus warga dari daerah lain,” tuturnya.
Lebih jauh, Isdianto mengaku senang dengan respon pusat yang langsung mengeluarkan instruksi. Pihaknya juga mendapatkan kesempatan untuk mengajukan permohonan pengadaan kebutuhan peralatan medis yang dibutuhkan.
Sebelumnya, Pemprov Kepri telah mendapatkan 2.000 APD dari pemerintah pusat. Isdianto kembali mengajukan permohonan APD tambahan sebanyak 10.000 untuk kebutuhan tenaga medis di rumah sakit dan di lapangan.
*(Bob/GoWestId)