PILIHAN menjadi karyawan atau bekerja sendiri sebagai profesional, enterprenuer atau wira usaha, selalu memiliki dua sisi seperti mata uang. Ada keuntungan dan juga resikonya.
Para karyawan, misalnya. Sebuah survey mengungkap bahwa 9 dari 10 karyawan menghabiskan setengah hari dalam hidup untuk melakukan hal yang tak disuka, di tempat di mana mereka sebenarnya tidak ingin berada. Itu artinya, ada kebahagiaan yang hilang dalam diri.

Dilansir laman Forbes, saat kamu tidak bahagia di kantor, kamu sebenarnya punya tiga pilihan.
- Ganti pekerjaan. Baik jabatan, bahkan mungkin karir. Perubahan yang cukup besar, namun bisa kamu lakukan. Ingat, kebahagiaan kamu sedang terancam.
- Ubah cara kamu melakukan pekerjaannya. Coba lihat dari sudut pandang lain dan tumbuhkan kebiasaan baru.
- Tak mengubah apapun dan tenggelam dalam kesengsaraan.
Jika ingin mengubah keadaan di kantor, kamu dapat mengikuti langkah-langkah seperti yang direkomendasi laman The Muse sebelum mengutarakan maksud ke atasan.
- Buat daftar apa saja yang mengganggu pikiran kamu di kantor.
- Buat janji temu dengan bos kamu. Tak perlu memperlihatkan daftar yang kamu buat.
- Ceritakan secara singkat situasi yang kamu alami.
- Usahakan kamu menggunakan kata-kata positif saat berdiskusi dan melihat dengan perspektif solusi, bukan komplain.
- Tawarkan saran yang menguntungkan untuk kedua pihak.
- Minta bantuan. Jujurlah tentang situasi yang kamu hadapi.
Mengapa banyak orang tak bahagia dengan pekerjaan mereka?
ADA ungkapan pekerjaan adalah buah asumsi bahwa orang melakukannya hanya demi uang.
Padahal menurut penulis Barry Schwartz dilansir Linkedin, melihat pekerjaan melalui pendekatan upah membawa kita pada pemikiran mundur. Membuat orang menjadi tidak puas dengan pekerjaan mereka. Itu bisa memperburuk hasil. Makanya, mengapa hal ini sebaiknya diubah.
Penulis buku Why We Work itu memberi beberapa contoh keberhasilan. Jika diberi kesempatan untuk membuat pekerjaan lebih bermakna, karyawan mau melakukannya. Bahkan jika itu berarti mereka harus bekerja lebih keras.
Saat karyawan dihadapkan pada pekerjaan yang ingin mereka lakukan, mereka lebih bahagia. Karena itu, hasil kerjanya lebih baik, tentu ini menguntungkan perusahaan.
Perusahaan dapat memfasilitasi karyawan dengan memastikan mereka dapat kesempatan belajar dan berkembang. Mendorong karyawan memberi saran perbaikan dalam proses produksi sembari mendengar aspirasi mereka.
Hal lain yang tak kalah penting adalah mencari cara agar hasil kerja karyawan dapat membuat hidup orang lain sedikit lebih baik.
Pekerjaan dengan kompensasi setimpal adalah hal penting. Begitu juga dengan pekerjaan yang layak dilakukan.

Karena apa? Karena waktu terlalu berharga untuk dibuang percuma. ***