DALAM waktu dekat, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam akan bertambah lagi. Pasalnya, usulan KEK Kesehatan Internasional Sekupang sudah dibawa ke Dewan Kawasan (DK) Batam.
“KEK ini sudah diusulkan ke DK dan masih berproses,” kata Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam dan KEK Batam, Endry Abzan, Selasa (6/7).
Diperkirakan nilai investasi yang bisa diperoleh mencapai Rp 3,1 triliun. Adapun calon investor yang tertarik menanamkan investasi di KEK ini yakni dClinic, PT Bakti Energi Prima, DTI Holding Inc, MRCB dan Aiden.
Kegiatan utama dari KEK ini yakni rumah sakit internasional, farmasi dan alat kesehatan, pendidikan vokasi tenaga medis, akomodasi, wellness tourism dan healthcare management system.
“Luas KEK ini sebesar 44,5 hektar, yang ditujukan sebagai destinasi wisata medis internasional, baik untuk lokal dan mancanegara,” tuturnya.
Sebagaimana yang diketahui, sebelumnya, beberapa waktu yang lalu Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah menyerahkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait mulai beroperasinya dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, yakni KEK Nongsa Digital Park (NDP), Nongsa dan KEK Batam Aero Technic (BAT), Batu Besar.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park Batam, akan dijadikan sebagai lokasi untuk kegiatan informasi dan informasi (IT) digital serta pariwisata.
KEK Nongsa Digital Park seluas 166,54 hektar ini ditargetkan mendatangkan investasi sebesar Rp 16 triliun, milik Sinar Mas Land Group bersama Citra Mas Group.
Sedangkan KEK Batam Aero Technic adalah pusat perawatan dan pengerjaan pesawat udara (Maintenance, Repair, Overhaul/ MRO) milik of Lion Air Group.
*(rky/GoWest)


