MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan realisasi investasi selama periode Januari hingga Desember 2021 naik 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang 2021 mencapai Rp 901,02 triliun. Realisasi itu mencapai 100,1 persen dari target investasi tahun lalu yang sebesar Rp 900 triliun.
Bahlil merinci realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 447 triliun atau 49,6 persen dari total investasi sepanjang 2021. Angka tersebut naik 8,1 persen dibandingkan posisi 2020.
Selanjutnya, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 454 triliun atau 50,4 persen dari total investasi 2021. Realisasi tersebut naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kalau tren ini mampu kami pertahankan pada 2022, Insya Allah Indonesia akan masuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan pendapatan per kapita akan bergeser,” kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Tahun 2022, Kamis (27/1).
Secara wilayah, kata Bahlil, luar Pulau Jawa masih mendominasi investasi yang masuk sepanjang tahun lalu. Porsinya mencapai 52 persen atau setara Rp 468,2 triliun.
Sementara itu, investasi diluar Pulau Jawa sebesar Rp 432,8 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 48 persen dari total investasi 2021.
Secara sektoral, industri logam dasar masih menguasai investasi dengan nilai sebesar Rp 117,5 triliun. Kemudian, sektor perumahan sebesar Rp 117,4 triliun, industri transportasi sebesar Rp 107,4 triliun, industri kelistrikan sebesar Rp 81,6 triliun, dan industri pertambangan sebesar Rp 81,2 triliun.
Di samping itu, investasi yang masuk pada kuartal IV 2021 tercatat sebesar Rp 241,6 triliun atau naik 12,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Lalu, total tenaga kerja yang diserap selama kuartal IV 2021 sebesar 295 ribu orang atau naik 0,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menariknya, pada kuartal IV 2021, DKI Jakarta menjadi daerah dengan investasi terbesar yakni sebesar Rp 30,8 triliun. Biasanya, posisi pertama diduduki oleh Jawa Barat.
Pada tiga bulan terakhir tahun lalu, realisasi investasi Jawa Barat berada di posisi kedua, yakni Rp 28,9 triliun.
Kemudian, realisasi investasi Jawa Timur tercatat sebesar Rp 26,8 triliun, Kalimantan Timur sebesar Rp 16,4 triliun, dan Maluku Utara sebesar Rp 15,3 triliun.
Berdasarkan negara asalnya, Singapura masih mendominasi investasi yang masuk pada kuartal IV 2021, yakni sebesar US$2,1 miliar. Disusul Hong Kong sebesar US$1,5 triliun, Amerika Serikat sebesar US$,12 miliar, China sebesar US$0,9 miliar, dan Jepang sebesar US$0,5 miliar.
(*)
sumber: CNNIndonesia.com