NILAI kurs rupiah dibuka menguat di level Rp 14.300 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (16/3) pagi. Rupiah naik 26,5 poin atau naik 0,19 persen dari perdagangan sebelumnya Rp 14.326 per dolar AS.
Sementara itu, mayoritas mata uang di Asia bergerak bervariasi pagi ini. Tercatat, dolar Hong Kong naik 0,03 persen, peso Filipina yang naik 0,14 persen, ringgit Malaysia naik 0,12 persen, dan baht Thailand naik 0,12 persen.
Kemudian, dolar Singapura minus 0,04 persen, rupee India minus 0,06 persen, dan yuan China minus 0,08 persen. Sementara, yen Jepang dan won Korea Selatan bergeming.
Adapun mata uang di negara maju nampak beragam pagi ini. Terpantau, franc Swiss naik 0,06 persen, dolar Kanada minus 0,05 persen, dolar Australia minus 0,07 persen, poundsterling Inggris bergeming, dan euro Eropa naik 0,04 persen.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, justru memproyeksi nilai tukar rupiah melemah pada hari ini. Pelemahan dipicu antisipasi pasar terhadap pengumuman hasil keputusan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
“Dini hari nanti (WIB), bank sentral AS bisa mengumumkan kebijakan yang lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya untuk tahun ini dengan fakta inflasi AS yang terus naik. Kebijakan yang agresif menaikkan tingkat imbal hasil aset dan mendorong penguatan dolar AS,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/3/2022).
Ariston pun memproyeksikan rupiah melemah ke arah Rp 14.360 dengan potensi support di Rp14.300 per dolar AS.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com