KONDISI kelistrikan yang masih belum optimal banyak dikeluhkan masyarakat, seperi halnya pemadaman bergilir yang masih masih sering terjadi. Menanggapi hal tersebut, Kepala Ombudsman Perwakilan Kepri, Lagat Siadari melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Kasam, Jumat (13/5) lalu.
Sebelum melakukan sidak, Lagat sudah mendapat informasi dari Direktur Utama Bright PLN Batam bahwa pemadaman bergilir ini terjadi karena pemeliharaan rutin di PLTU Tanjung Kasam.
“PLN sebenarnya sudah berupaya meminimalisir penggunaan daya listrik di beberapa kawasan industri dengan menggunakan genset, namun karena masih kurang sehingga terimbas ke masyarakat,” ungkapnya.
Tujuan dari sidak ini yakni untuk melihat kondisi dan progres pemeliharaan rutin yang kabarnya berlangsung sejak 7 hingga 19 Mei ini.
“Kami berharap tiga hal, yakni pastikan jadwal pemeliharaan rutin tidak mengganggu pasokan daya listrik di Batam, lalu masyarakat harus diinformasikan mengenai jadwal pemadaman, dan terakhir PLN harus memprioritaskan masyarakat dengan mengurangi penggunaan daya listrik di sektor industri,” terangnya.
Tim Ombudsman Kepri pun ditemui oleh jajaran direksi PLTU Tanjung Kasam.
“Saat ini, PLTU Tanjung Kasam memiliki 2 pembangkit. Salah satu mesin pembangkit berdaya 1×25 MW sedang dalam pemeliharaan rutin untuk mencegah kerusakan total,” kata Direktur Teknik PLTU Tanjung Kasam, Sinardi.
“Kami lakukan pemeliharaan rutin ini dua kali dalam setahun. Ini sudah kewajiban yang harus dijalankan, jika tidak nanti akan terjadi kerusakan total yang menyebabkan kerugian lebih besar bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan seharusnya pemeliharaan ini dilakukan pada Maret lalu, namun terkendala adanya pembangkit lain di daerah Panaran yang mengalami masalah sehingga memaksa pemeliharaan rutin pembangkit yang ada di PLTU Tanjung Kasam ditunda hingga Mei 2022 (leo).


