BANJIR yang melanda sebagian besar wilayah Kepri di awal tahun ini membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri harus memutar otak mencari dana untuk memperbaiki berbagai kerusakan yang telah terjadi. Salah satunya yakni dengan mengejar dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP).
“Kita nanti cari kerja sama mana yang bisa ditangani sementara dulu, karena tidak bisa gunakan dana APBD semaunya. Di Natuna ada jembatan putus, yang perbaikannya butuh Rp 9 miliar. Selain itu banyak jalan yang rusak, maka kami akan kejar dana BNPB, kemungkinanya itu, “kata Gubernur Kepri, Ansar Ahmad di Hotel Planet Holiday, Senin (30/1).
Ia kemudian menceritakan pengalamannya saat menjadi Bupati Bintan, dimana saat itu Bintan banyak mendapat bantuan dari dana BNPB. “Maka karena itu saya siapkan usulan rencana untuk BNPB. Mudah-mudahan tidak banyak bencana tahun ini, jadi biar bisa segera terbantu,” paparnya.
Ansar mengakui biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi tidak murah, tapi hal tersebut merupakan pilihan yang harus ditempuh. “Hujan deras berhari-hari, gelombang tinggi. Hal seperti ini beberapa tahun sekali pasti terjadi, sehingga sebabkan banjir. Sementara itu, biaya drainase tidak murah. Jadi saat ini kita tangani dulu titik mana-mana saja yang penting,” ungkapnya.
Sebelumnya, banjir rob yang terjadi karena cuaca ekstrem merendam sejumlah wilayah di Natuna, Karimun, Batam, Tanjung Pinang dan lainnya. Akibat dari banjir tersebut, banyak jalan serta infrastruktur lain yang rusak. Selain itu, mobilitas transportasi laut pun turut tertanggu (leo).