RENCANA Pemerintah Kota (Pemko) Batam yang akan mengimpor ikan benggol dan ikan mata besar mendapat sorotan dari DPRD Kepri.
Anggota DPRD Kepulauan Riau, Sirajudin Nur mengatakan rencana impor ikan itu menurutnya kurang tepat, karena Kepri merupakan wilayah perairan dengan sumber daya ikan yang melimpah.
“Kelangkaan ikan seharusnya tidak dapat dijadikan alasan Pemko Batam untuk melakukan impor,” kata Sirajudin Nur, Jumat (24/2).
Menurutnya daripada mengimpor ikan, Pemko Batam disarankan lebih baik mengimpor peralatan tangkap modern untuk kemudian disalurkan ke para nelayan.
“Dengan peralatan modern, akan membantu nelayan berkembang dan menjamin ketersediaan stok ikan,” ujarnya.
Anggota Komisi IV ini menyebut, impor ikan menjadi bukti bahwa pembangunan kelautan dan perikanan di Kepri semakin jauh dari harapan.
“Ini merupakan dampak dari kebijakan pemerintah yang fokus membangun infrastruktur darat sehingga lupa mengelola potensi laut yang luar biasa,” ungkapnya.
Menurutnya kebijakan impor hanya akan mengorbankan kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha perikanan lokal.
“ini pukulan bagi nelayan kita. Nelayan jadi putus asa karena pemerintah daerah ternyata tidak sungguh-sungguh dan serius mengelola sumberdaya alam kelautan dan perikanan,” terangnya.
Seharusnya, Politisi PKB ini berharap agar Pemda ke depannya fokus melaksanakan pembangunan kelautan dan perikanan.
Wilayah Kepri dengan 94 persen wilayahnya berupa perairan seharusnya menjadi jaminan akan kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha perikanan lokal.
(*/pir)