GUBERNUR Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, melepas ekspor 35.696 ribu ekor ayam asal Kabupaten Bintan ke Singapura, di Pelabuhan Sripayung, Batu 6, Tanjungpinang, Jumat (7/7/2023) sore.
Ekspor ayam hidup oleh PT Ciomas Adisatwa ke negara tetangga Singapura ini menjadi sejarah baru bagi Kepri maupun Indonesia. Sebab selama ini, ekspor ayam ke negeri Singa itu berupa daging ayam frozen atau beku.
Ayam hidup tersebut dikemas menggunakan delapan unit kontainer dan diangkut dengan kapal barang Legend Gemini menuju ke Singapura.
“Kami dukung keberlanjutan ekspor ayam hidup ke Singapura. Ke depan, kalau bisa jumlahnya lebih besar lagi,” kata Ansar.
Gubernur juga meminta PT Ciomas melibatkan lebih banyak peternak lokal, khususnya di Kabupaten Bintan dalam kaitannya dengan kegiatan ekspor ayam hidup ke Singapura.
Ia turut meminta perusahaan itu mengembangkan usaha produksi telur guna mewujudkan Provinsi Kepri swasembada telur, mengingat kebutuhan telur di Kepri mencapai 1 juta butir per hari.
Swasembada telur akan berdampak terhadap kestabilan harga dan pasokan telur sehingga dapat menekan angka inflasi.
“Kita juga minta PT Ciomas Adisatwa mengutamakan pekerja lokal terkait bisnis peternakan ayam,” ujar Ansar.
Sementara itu, Direktur PT Ciomas Adisatwa, Anwar Tandiono, menyampaikan ekspor ayam hidup dari Kabupaten Bintan ke Singapura inj, merupakan kelanjutan dari ekspor perdana dua bulan lalu sekitar 23 ribu ekor ayam hidup.
Dia mengatakan ekspor ayam hidup ke Singapura sebelumnya berjalan sukses sesuai harapan semua pihak, baik dari segi tingkat kematian ayam, keamanan selama pengiriman, sampai hasil setelah pemotongan secara keseluruhan sangat baik.
Menurut dia kegiatan ekspor ayam hidup dari Indonesia ke Singapura hanya bisa dilakukan dari Provinsi Kepri karena didukung letak geografis kedua wilayah yang begitu dekat.
“Kami tak salah pilih berinvestasi usaha ternak ayam di Kabupaten Bintan. Ini pun berkat dukungan semua pemangku kepentingan terkait,” ujarnya.
Anwar mengatakan kegiatan ekspor ayam hidup ke Singapura menjadi yang pertama kali dalam sejarah, karena selama ini Indonesia hanya mengekspor dalam bentuk ayam beku. Di samping itu, selama ini 100 persen pemasok ayam hidup ke Singapura dilakukan oleh negara Malaysia.
Masuk kata Anwar, pihaknya juga berencana terus mengembangkan industri peternakan ayam dari hulu ke hilir di Kabupaten Bintan. Hal itu guna meningkatkan ekspor ayam hidup ke Singapura, termasuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik.
“Kita menargetkan Provinsi Kepri swasembada daging ayam dan telur, sesuai harapan Pak Gubernur Ansar,” ujarnya.
Anwar melanjutkan, pengembangan industri peternakan ayam di Kabupaten Bintan pun diharapkan dapat berkontribusi untuk membuka lowongan kerja bagi warga tempatan hingga pendapatan asli daerah (PAD).
Dia pun mengklaim saat hampir 90 persen pekerja di semua unit usaha Japfa Group ialah tenaga kerja lokal.
(*/pir)


