Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Warga Batumerah dan Tanjung Sengkuang Sampaikan Keluhan Suplai Air ke DPRD Batam
    1 jam lalu
    Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Pasir Timah ke Thailand
    1 jam lalu
    Impor Kota Batam Turun, Sektor Migas Justru Naik
    1 jam lalu
    Guru SMPN 63 Batam Yang Dilaporkan Hilang, Ditemukan di Tanjungpinang
    2 jam lalu
    Rombak Kabinet, Prabowo Lantik Lima Pejabat Baru dalam Kabinet Merah Putih
    2 jam lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Rotan Pemukul Bocah
    1 hari lalu
    Festival Pantai Wan Seri Beni: Tradisi dan Kebersamaan di Bintan
    2 hari lalu
    Lionel Messi Cetak Sejarah di Kualifikasi Piala Dunia 2026
    2 hari lalu
    Gerhana Bulan Total: Blood Moon yang Menarik Perhatian di Indonesia
    2 hari lalu
    Penyaluran Seragam Sekolah Gratis di Batam Capai 60 Persen
    5 hari lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    3
    Pantai Pelawan, Karimun
    2 hari lalu
    Pulau Kundur
    3 hari lalu
    Pulau Karimun Besar
    5 hari lalu
    Sulaiman Abdullah
    2 minggu lalu
    4
    Belangkas (Kepiting tapal kuda)
    2 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 bulan lalu
    #ComingSoon Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 bulan lalu
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    2 bulan lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
Ragam

Saat Kedai Kopi Kampung Kian Termarjinalkan

Editor Admin 2 tahun lalu 1.5k disimak
Ilustrasi kopi tiam khas pesisir Kepulauan Riau. F. ist/disediakan oleh GoWest.ID.

ANAK muda yang mengklaim bahwa dirinya penikmat kopi sejati saat ini terbilang sangat banyak. Semua mendadak ngopi. Ada yang sekadar ikut tren, atau memang suka minum kopi sejak dulu.

Daftar Isi
Beda Era, Beda Cara NgopiHidden Gem Kedai Kopi Kampung di Batam

Beda dengan orang-orang tua dahulu yang menjadikan kopi sebagai pelepas candu, obat mujarab sesaat menghilangkan sakit kepala dan teman bersantai usai penat bekerja. Namun, dulu itu belum ada cafe atau coffee shop yang sekarang menjamur. Mungkin ada di kota-kota besar, tapi hanya dapat dihitung dengan jari saja jumlahnya.

Bagi orang-orang di Riau, Riau Kepulauan, dan Riau Pesisir, bahwa ngopi itu, ya, di kedai kopi kampung. Kriteria kedai kopi ini cukup sederhana, cangkirnya yang khas, suasana tak se-estetik cafe pada umumnya, hingga harga secawan kopi yang murah meriah.

Di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), kopi hitam itu disebut Kopi O. Banyak pemahaman mengenai bahasa tersebut, tapi yang paling kuat ialah kopi kosong (kopi tanpa gula). Bahkan istilah “Kopi O” juga berlaku sama di beberapa daerah di Kepri dan Riau.

Beda Era, Beda Cara Ngopi

Aktivitas nongkrong seiring perkembangan zaman memang berbeda jauh. Bagi yang lahir di tahun 80 hingga 90-an, nongkrong bagi mereka adalah duduk bercengkerama di kursi panjang pinggir jalan lengkap dengan gitar dan perun (api unggun) di hadapan. Ada juga yang nongkrong di warung-warung. Waktunya jelas di malam hari, sebab siang sibuk beraktivitas.

Jelas tak ada gadget, hanya ada obrolan santai dan iringan gitar diikuti nyanyian bersama. Vibes nongkrong orang-orang dulu memang beda jauh dengan anak sekarang yang kebanyakan mabar MLBB, fokus chatting sampai hobi update foto daily activities di instastory. “Kopi, sendu dan rindu.” Ya, kira-kira begitulah caption gambar yang diunggah. Cuaaks!

Perkembangan zaman menuntut semua orang untuk terus beradaptasi. Banyaknya anak muda saat ini yang sadar akan kepentingan networking. Maka dari itu terkadang mereka memanfaatkan nongkrong menjadi salah satu cara untuk memperluas jaringan.

Aktivitas penggemar kopi nongkrong di sebuah warung kopi kampung, di kawasan Bengkong, Batam. F. Ahmad/GoWest.ID

Banyaknya postingan di media sosial tentang kopi dan nongkrong di kafe membuat banyak masyarakat khususnya kaum millenial menjadi penasaran untuk mengunjungi tempat tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan desain dan suasana yang dapat disajikan oleh pebisnis kopi. Anak muda saat ini cenderung gemar untuk mencari tempat berfoto dan hal ini menjadi kesempatan emas untuk para pengusaha.

Disadur dari berbagai sumber, ternyata budaya minum kopi sudah dilakukan sejak era kolonial, saat Belanda memerintahkan masyarakat Indonesia untuk menanam biji kopi. Belanda menanam kopi secara besar-besaran melalui politik tanam paksa.

Dahulu, industri kopi di Indonesia mengalami pasang surut. Dikarenakan kejayaan tanam paksa membuat Indonesia menjadi rugi. Setelah masa kejayaan tanam paksa pun Indonesia kembali diserang wabah yang nyaris membunuh seluruh tanaman kopi. Hal tersebut yang membuat pada akhirnya industri kopi di Indonesia mengalami pasang surut pada masa lalu.

Saat ini, industri kopi sudah berkembang dengan sangat pesat. Kopi sudah mengalami pergeseran budaya di kalangan generasi muda. Seperti halnya dahulu, masyarakat mengunjungi warung kopi hanya untuk menikmati secangkir kopi hitam.

Namun saat ini tujuan seseorang datang ke kedai kopi bukan hanya untuk menikmati secangkir kopi. Istilah tempat kopi saja sudah bertransformasi. Tidak disangka kini kopi menjadi wadah untuk para pebisnis mendapatkan keuntungan yang besar. Dan kini biji kopi seolah menyulap perindustrian kopi untuk menjadi bisnis yang menjanjikan.

Hidden Gem Kedai Kopi Kampung di Batam

Kedai Kopi Zahwa, jadi salah satu warkop kampung yang masih eksis di tengah gempuran cafe atau coffee shop yang kain menjamur di Batam. Bisa dibilang legend, sebab sudah bukan kurang lebih sejak 15 tahun silam.

Kedai Kopi Zahwa ini beralamat di Komplek Green Town, Blok P, No 17, Kelurahan Bengkong Laut, Bengkong, Kota Batam.

Orang-orang yang ngopi di sini tak pernah menyebut dengan nama aslinya, tapi lebih sering disebut Kedai Kopi Pak Cik. Lantaran salah satu karyawan lama di sana sering di sapa dengan sebutan “Pak Cik”.

“Kopi O satu, Pak Cik,” sahut pelanggan yang memesan kepada pria paruh baya itu.

“Panggil Pak Cik aja. Orang-orang yang sering ngopi di sini pun nyebutnya gitu,” kata pria itu. Dia tampak enggan menyebut nama aslinya. Entah kenapa dan mengapa. Sampai sekarang ramai yang tak tahu nama aslinya.

Suasana kedai kopi Zahwa di kawasan Bengkong, Batam menjelang malam. F. Ahmad/GoWest.ID.

Di dapur, Pak Cik lihai meracik kopi. Tungku arang dan cangkir batu yang direndam dengan air panas jadi ciri khas. Katanya, direndam biar panas kopi tetap awet. Sementara tungku arang yang digunakan untuk memasak kopi memang jadi ciri khas bagi setiap kedai kopi kampung.

Secangkir kopi di sana memang murah meriah, cuma Rp 5 ribu saja. Tapi cita rasanya boleh diadu. Aroma smooky dari pembakaran arang menjadi pembeda dari warkop pada umumnya.

“Racikan? Tak ada, biasa aja. Sejak dulu memang begini cara masak kopi di sini,” ujar pria itu yang masih enggan menyibak ke publik racikan kopi buatan tangannya.

Ada lagi yang unik dan jarang ditemui di tempat ngopi lainnya, kedai kopi ini tetap buka sampai pengunjung sepi. Tak ada jam tutup, yang ada hanya jam buka.

“Biasa buka jam 7:00 WIB. Karena pagi ada yang jual sarapan juga. Pagi-pagi pun ramai juga yang ngopi. Tapi kalau malam kita buka sampai tengah malam, bahkan sampai sepi sudah takada orang,” kata Pak Cik.

Walau cuma pekerja, Pak Cik punya peran besar di warung kopi itu. Beberapa pelanggan bahkan cuma mau minum kopi hasil racikannya. Pengakuan itu dikatakan oleh Priyandi, salah seorang pria tempatan yang langganan ngopi di Kedai Kopi Zahwa.

“Sekarang aja namanya Kedai Kopi Zahwa. Dulu ini kedai kopi biasa. Kita tahunya “Kedai Kopi Pak Cik”. Besar peran Pak Cik itu. Aku ngopi di sini kalau bukan dia yang bikin (kopi) tak mau aku,” ujar dia.

Pak Cik sepertinya tak risau dengan gempuran cafe atau coffee shop di Batam. Katanya, di kedai kopinya itu cuma kalah satu hal, yakni tempat.

“Kalau di sana (cafe), kan, tempatnya keren, tertata. Kalau kita, ya, memang gini, meja kursi plastik. Memang konsepnya kedai kopi kampung. Tapi saya yakin kopi kita rasanya tak kalah dari yang lain, bahkan kita memang dari segi harga,” ujar Pak Cik, dengan yakin.

Soal estetika tempat memang warung kopi kampung mutlak kalah. Namun, kalau soal rasa, nikmatnya tiada tara. Belum pernah coba? Jom let’s try!

(ahm/dod)

Kaitan Kopi Batam, Kopi Kampung, Tempat Ngopi Batam
Admin 31 Agustus 2023 31 Agustus 2023
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Deretan Batu Bata ‘Batam’ di Bunker Tua Belanda
Artikel Selanjutnya SMA 4 Tanjungpinang Juarai Sepakbola Walikota Cup 2023

APA YANG BARU?

Warga Batumerah dan Tanjung Sengkuang Sampaikan Keluhan Suplai Air ke DPRD Batam
Artikel 1 jam lalu 56 disimak
Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Pasir Timah ke Thailand
Artikel 1 jam lalu 64 disimak
Impor Kota Batam Turun, Sektor Migas Justru Naik
Artikel 1 jam lalu 57 disimak
Guru SMPN 63 Batam Yang Dilaporkan Hilang, Ditemukan di Tanjungpinang
Artikel 2 jam lalu 67 disimak
Rombak Kabinet, Prabowo Lantik Lima Pejabat Baru dalam Kabinet Merah Putih
Artikel 2 jam lalu 61 disimak

POPULER PEKAN INI

Pulau Karimun Besar
Wilayah 5 hari lalu 476 disimak
Kapal Pompong Terbalik di Tanjungpinang: Tujuh Penumpang Selamat
Artikel 6 hari lalu 404 disimak
Penumpang Internasional Wajib Isi Deklarasi Kedatangan di All Indonesia Mulai 1 September 2025
Artikel 7 hari lalu 379 disimak
Pulau Kundur
Wilayah 3 hari lalu 328 disimak
Kondisi Rumah Haji Sain yang Dijadikan Cagar Budaya Memprihatinkan
In Depth 6 hari lalu 324 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Privacy Policy
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?