PULAU Bayan atau Boyan, sebenarnya ada di perlintasan perairan yang ramai. Berhadapan dengan pulau Buluh di salah satu sisinya dan Batam di sisi lainnya. Pulau ini strategis dikembangkan secara ekonomi. Untuk industri, misalnya.
Oleh : Bintoro Suryo
DI depannya, pulau Tengah yang berada paling dekat dengan pulau Bayan atau Boyan sudah berubah. Banyak alat-alat berat di sana. Tidak ada lagi hutan perawan yang melingkupi. Pulau itu sudah digunakan untuk menopang industri.
Beberapa tahun ke depan, pulau Boyan ini mungkin saja segera berganti wajah. Dari pulau sepi dengan hutan, menjadi seperti pulau Tengah di sebelahnya. Tidak ada lagi penduduk asli yang meninggalinya.
Menjelang pulang, ia memberi kami masing-masing sebuah gelang yang terbuat dari kulit tempurung penyu. Menurutnya, itu seperti perhiasan bagi orang suku laut.
“Nah ambil, dipakai buat jaga-jaga”, katanya kepada kami.
Ia kemudian melepaskan sebuah cincin berbahan sama dari jari manisnya, memberikannya ke Rizka. Ia meminta Rizka memakainya juga sebagai bentuk kenang-kenangan darinya.
“Ibu mau ikut saya di Batam?”, tanya Rizka ke Rohana.
“Ngapain di Batam, nak?”
“Ya tinggal di Batam”.
“Iya mau, tapi nanti lah. Pulau ini kan belum diambil orang sekarang”, kata Rohana lugu. Untuk sekarang, ia masih memilih bertahan dalam kesendirian di pulau itu.
(*)
Selesai
Penulis/ Videografer: Bintoro Suryo – Ordinary Man. Orang teknik, Mengelola Blog, suka sejarah & Videography.
Artikel ini pertama kali terbit di : bintorosuryo.com


